x

Membandingkan Gelar Para GOAT Ganda Putra Bulutangkis, Hendra Setiawan Terdepan?

Jumat, 4 Agustus 2023 13:35 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Indra Citra Sena
Hendra Setiawan menjadi salah satu yang terdepan selain Lee Yong-dae dalam daftar teratas para GOAT (Greatest All of Time) bulutangkis sektor ganda putra.

INDOSPORT.COM – Hendra Setiawan menjadi salah satu yang terdepan selain Lee Yong-dae dalam daftar teratas para GOAT (Greatest All of Time) bulutangkis sektor ganda putra.

Dilansir laman Badminton Statistics, lima sektor bulutangkis sepanjang masa memiliki atlet terbaik atau GOAT masing-masing dengan indikator penilaian tertentu.

Penilaian itu dilihat dari capaian para atlet di turnamen minimal Super 500, ketahanan mereka menapaki puncak ranking BWF, dan masih banyak lagi.

Terkhusus di sektor ganda putra, 10 besar atlet bergelar GOAT menurut Badminton Statistics adalah Lee Yong-dae (Korea Selatan) dan Hendra Setiawan (Indonesia)

Kemudian ada Candra Wijaya (Indonesia), Fu Haifeng (China), Ricky Subagja (Indonesia), Marcus Gideon (Indonesia), Kevin Sanjaya (Indonesia), Rexy Mainaky (Indonesia),  Cai Yun (China), dan Chung Jae-sung (Korea Selatan).

Baca Juga

Luar biasa memang melihat ada enam atlet bulutangkis Indonesia menguasai daftar 10 besar atlet bulutangkis bergelar GOAT sektor ganda putra.

Kali ini, INDOSPORT mencoba untuk membandingkan capaian gelar dari dua peringkat atas GOAT ganda putra bulutangkis yakni Lee Yong-dae dan Hendra Setiawan.

Lee Yong-dae adalah salah satu mantan ganda putra asal Korea Selatan yang melegenda dengan prestasi yang sudah dikantonginya.

Termasuk keberhasilan dan prestasi Lee Yong-dae menempati ranking satu dunia BWF dengan empat pasangan berbeda.

Melansir laman BWF, Lee Yong-dae pernah menjadi ranking satu dunia BWF bersama Jung Jae-sung pada 2009, bersama Lee Hyo-jung pada 2009.

Baca Juga

Kemudian Lee Yong-dae juga pernah berjaya bersama Ko Sung-hyun pada tahun 2013 dan bersama Yoo Yeon-seong pada 2014.

Capaian yang dihasilkan Lee Yong-dae itu juga sama menterengnya dengan apa yang diraih pebulutangkis Indonesia, Hendra Setiawan.

Dengan skill dan pukulan mematikan, Hendra Setiawan mampu menyabet beragam gelar dengan pasangan berbeda, yang pantas membuatnya dijuluki ‘Dewa dan menguasai ranking BWF.

Luar biasanya sampai saat ini Hendra Setiawan masih bertengger di top delapan ranking BWF bersama Mohammad Ahsan.

Di usianya yang sudah 38 tahun, Hendra Setiawan terbilang masih sangat kompetitif. Padahal rival sepantarannya kebanyakan sudah pensiun.

Baca Juga

1. Siapa Lebih Unggul?

Membandingkan Pencapaian Keseluruhan Lee Yong-dae dan Hendra Setiawan.

Lee Yong-dae sebenarnya juga sempat comeback bulutangkis usai Olimpiade 2016. Namun  Pria kelahiran 11 September 1988 itu comeback dengan pasangan berbeda-beda meskipun hasilnya tidak sementereng dulu.

Pada 2022 lalu dia sempat turun gunung di turnamen Korea Open dan Korea Masters dengan menggandeng pebulutangkis muda Kim Jae-hyeon.

Namun sejak saat itu, ranking BWF Lee Yong-dae sudah dihapus di saat Hendra Setiawan masih aktif bertanding bulutangkis.

Jadi jika mau dibandingkan, Hendra Setiawan bisa dibilang lebih konsisten secara penampilannya di usia senja jika dibanding Lee Yong-dae.

Namun bagaimana jika membandingkan pencapaian secara keseluruhan antara Hendra Setiawan dan Lee Yong-dae di bulutangkis?

Baca Juga

Twitter @badmintonstats secara khusus membandingkan pencapaian Lee Yong-dae dan Hendra Setiawan, dua ganda putra terbaik dunia saat ini.

Berdasarkan keterangan, kedua atlet bulutangkis tersebut menghasilkan nilai GOAT yang tipis. Hendra Setiawan memiliki 504 poin, dan Lee Yong-dae dengan 658 poin secara keseluruhan.

Hendra Setiawan unggul dari raihan medali emas Olimpiade yang tidak dimiliki Lee Yong-dae. Saat itu, Hendra Setiawan meraih satu medali emas Olimpiade di Beijing 2008 bersama  mendiang Markis Kido.

Sementara Lee Yong-dae harus puas dengan perak Olimpiade 2012 bersama Jung Jae-sung. Hendra Setiawan juga unggul dalam raihan empat emas dan satu perak Kejuaraan Dunia Bulutangkis.

Sementara Lee Yong-dae harus puas dengan raihan tiga medali perak di ajang yang sama. Pada sisi lain, Lee Yong –dae unggul atas Hendra Setiawan dalam pencapaian gelar juara Indonesia Open yang merupakan turnamen bulutangkis Super 1000.

Baca Juga

Tercatat Lee Yong-dae sudah empat kali juara Indonesia Open (2009, 2012, 2014, 2015). Sementara Hendra Setiawan meraih dua gelar juara Indonesia Open (2005, 2013).

Lee Yong-dae juga unggul dalam pencapaian gelar juara turnamen bulutangkis Super 1000 di China Open dengan raihan lima gelar juara (2008, 2009, 2010, 2013, 2014).

Hendra Setiawan juga pernah juara di China Open, namun hanya dua kali yakni pada tahun 2006 dan 2007 bersama Markis Kido.

Kesimpulannya, Lee Yong-dae lebih unggul pencapaian di turnamen bulutangkis Super Series, sedangkan Hendra Setiawan di turnamen major event seperti Olimpiade dan Kejuaraan Dunia.

Baca Juga
Hendra SetiawanLee Yong DaeTRIVIABulutangkisBerita BulutangkisIndepth

Berita Terkini