Catatan Suram Ganda Campuran Indonesia Usai Ditinggal Pergi Nova Widianto, Salah Siapa?
INDOSPORT.COM – Intip catatan suram ganda campuran Indonesia sepeninggal pelatih Nova Widianto dan Flandy Limpele yang memutuskan hengkang dari PBSI di musim 2023 ini.
Sebelum membahas lebih lanjut, mari bernostalgia saat sektor ganda campuran Indonesia begitu gemilang dan mendominasi di berbagai turnamen bulutangkis.
Dulunya, memang harus diakui jika Indonesia sering kali mengandalkan ganda campuran untuk menggapai gelar juara di berbagai kompetisi, bahkan sekelas Olimpiade.
Di ajang Olimpiade, nama Tri Kusharjanto/Minarti Timur tercatat sebagai peraih medali perak Olimpiade Sydney 2000, disusul Nova Widianto/Liliyana Natsir sebagai peraih perak Olimpiade Beijing 2008.
Terakhir ada Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sebagai peraih emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Di BWF World Tour, ganda campuran pun tak kalah eksis.
Selain nama-nama tersebut, masih ada Praveen Jordan/Debby Susanto, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, hingga Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.
Sayangnya, setelah Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, dan Debby Susanto pensiun, dominasi ganda campuran Indonesia menurun. Apalagi Praveen Jordan/Melati Daeva dan Hafiz Faizal /Gloria Widjaja didegradasi pelatnas PBSI.
Keputusan jajaran pengurus PBSI mendepak Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti hingga Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, membuat regenerasi ganda campuran pelatnas terputus dua tingkat.
PBSI kemudian memproyeksikan pemain-pemain muda seperti Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati menjadi sosok senior di pelatnas.
Mendapat tanggung jawab besar, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati sebenarnya sempat memberikan secercah harapan dengan tampilan apik di musim 2022.
Pada musim 2022, Rehan/Lisa bisa melesat tiga kali ke final dan raihan satu gelar juara. Begitupun Rinov/Pitha yang tampil mengagumkan di BWF World Tour Finals 2022.
Ranking BWF Rehan/Lisa sempat meroket ke top 10, dan Rinov/Pitha juga mencetak sejarah menembus top sembilan musim lalu.
Di saat mereka sedang di jalan yang benar menuju ke persaingan papan atas, pelatih kepala ganda campuran Nova Widianto justru hengkang dari PBSI pada akhir 2022 yang konon katanya karena tidak ada kejelasan kontrak.
Nova Widianto kemudian bergabung dengan jajaran pelatih di pelatnas bulutangkis Malaysia disusul Flandy Limpele, pelatih ganda campuran pratama PBSI, yang hengkang Maret 2023 dan pindah ke Hong Kong.
Setelah segala drama yang ada, 2023 menjadi musim yang semakin suram bagi ganda campuran Indonesia. Alih-alih gelar, Rehan/Lisa dan kawan-kawan malah kompak rontok di babak awal turnamen.
1. Catatan Suram Ganda Campuran Indonesia
Dari lima sektor di bulutangkis, ganda campuran dan ganda putri menjadi yang belum sama sekali menyumbangkan gelar juara bagi Indonesia di ajang BWF World Tour musim 2023.
Ganda campuran sebenarnya sempat meroket di awal musim 2023 dengan keberhasilan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja menembus semifinal Malaysia Open 2023 (Super 1000).
Capaian yang merangkai prestasi ganda campuran nonpelatnas PBSI itu karena sempat menyabet empat gelar juara di musim 2022.
Ganda campuran PBSI, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati juga begitu menjanjikan kala menembus semifinal All England 2023 (Super 1000).
Begitupun dengan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yang menembus perempat final Indonesia Open 2023 (Super 1000).
Meski tak menggapai gelar juara, namun penampilan mereka begitu menjanjikan dan diharapkan bisa semakin meningkat di turnamen berikutnya.
Sayangnya, dalam beberapa turnamen belakangan ini, eks murid Nova Widianto itu lebih sering terdepak di babak pertama atau babak kedua turnamen yang diikuti.
Seperti Rehan/Lisa yang tidak pernah bisa menembus perempat final sejak Malaysia Masters, Singapore Open, Taipei Open, Japan Open, dan teranyar di Australia Open.
Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti pun memiliki grafik yang sama suramnya dari lima penampilan terakhirnya di BWF World Tour 2023.
RInov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari menjadi yang paling mending dibanding yang lain dengan dua kali menapaki perempat final di lima penampilan terakhirnya di BWF World Tour 2023.
Kondisi ini membuat Badminton Lovers (BL) di Indonesia tak kuasa melontarkan aneka kekesalannya di media sosial, termasuk mirisnya catatan ganda campuran di musim 2023.
Banyak pula yang menuntut gebrakan baru dari PBSI menyusul semakin anjloknya prestasi Indonesia secara keseluruhan, tak terbatas di sektor ganda campuran saja.