Apa Saja Perbedaan BWF World Tour Finals dan World Championship
INDOSPORT.COM - Federasi bulutangkis dunia, BWF, punya dua turnamen yang kehadirannya selalu dinantikan oleh pecinta bulutangkis yakni BWF World Tour Finals dan World Championship. Berikut perbedaannya.
Salah satu turnamen bulutangkis paling bergengsi di dunia, BWF World Championship atau Kejuaraan Dunia 2023 akan segera dimulai di Copenhagen, Denmark, pada 21-27 Agustus 2023 mendatang.
Indonesia sendiri mengirimkan total 15 wakilnya dalam main dan qualifier yang diumumkan oleh BWF di laman resminya mereka, pada Jumat (04/08/23) kemarin.
Wakil-wakil Indonesia sendiri tersebar diberbagai nomor di antaranya tunggal putra, ganda putri, ganda campuran mengirim tiga wakil.
Di tunggal putri, Indonesia mengirim dua wakil, sementara di sektor ganda putra paling gemuk, yakni ada empat wakil unggulan yang memang jadi andalan untuk mendulang prestasi.
Pasangan nomor satu dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, menjadi unggulan teratas diikuti Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, finalis Kejuaraan Dunia tahun lalu, yang menjadi unggulan kedelapan.
Sementara itu Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana secara berurutan menempati posisi ke-10 dan 13 dalam seeding list.
Dalam aturan yang diberlakukan BWF untuk ajang ini, setiap negara hanya bisa mengirimkan maksimal empat perwakilan dari tiap sektor, sesuai dengan ranking BWF-nya.
Hal itu terjadi karena World Championship berbeda dari turnamen unggulan BWF lain, BWF World Tour Finals.
Walaupun terdengar mirip dan sama-sama bergengsi, keduanya merupakan turnamen yang berbeda. Apa saja perbedaannya?
1. Beda Grade
Kejuaraan Dunia berbeda dengan turnamen terbuka karena digelar dengan sistem undangan di mana peringkat pemain dan ketentuan kuota wakil dari setiap negara menentukan.
Untuk levelnya sendiri sangat prestisius, karena BWF World Championship grade-nya lebih tinggi satu tingkat dibanding BWF World Tour Finals yang berada di grade kedua.
Gelaran untuk setiap kompetisi badminton terbagi dalam beberapa grade. Terdapat beberapa turnamen di dalamnya yang masuk kategori, menunjukkan deretan seberapa prestisius gelaran turnamen-turnamen tersebut.
HSBC BWF World Tour selagi nama resmi dari rangkaian turnamen di grade 2. Sejumlah turnamen yang berada pada grade yang sama.
Yakni BWF World Tour Super 1000, BWF World Tour Super 750, BWF World Tour Super 500, BWF World Tour Super 300, hingga yang paling rendah BWF World Tour Super 100.
Setara dengan Olimpiade
Seperti yang diketahui, World Championship atau Kejuaraan Dunia merupakan turnamen dalam grade satu.
Pada olahraga bulu tangkis, ajang ini bahkan disetarakan secara resmi oleh Badminton World Federation (BWF) dengan Olimpiade yang juga berada di grade atau level yang sama.
Selain Olimpiade, BWF Major Events (nama resmi grade 1) di dalamnya juga berisi sekumpulan turnamen yang terbilang sangat bergengsi.
Antara lain Thomas Cup, Uber Cup, Sudirman Cup, dan Suhandinata Cup untuk level junior, dan individu seperti World Championships, Eye Level Cups untuk level junior, dan World Senior Championships.
Tidak Ada Hadiah Uang
Sekelas BWF Major Event mengejutkannya semua turnamen tersebut berlabel no prize money yang hanya memperebutkan gelar dan trofi. Faktanya memang begitu.
Sekalipun tidak memperebutkan hadiah uang di kejuaraan tersebut, gengsi dari turnamen Major Events tetap mampu menjadikan sang juara diakui, serta disegani oleh dunia olahraga bulu tangkis.
BWF World Tour Finals Rangkuman Turnamen
BWF World Tour Finals biasa menjadi penutup rangkaian turnamen sepanjang tahun. Biasanya, BWF World Tour Finals digelar sekitar bulan Oktober hingga Desember.
Persaingan memperebutkan slot, agar masuk ke turnamen BWF World Tour Finals biasa terjadi di penghujung tahun.
Banyak atlet tidak ingin tertinggal untuk masuk menjadi pengisi slot tersebut. Bagaimana tidak, mereka yang mengikuti turnamen BWF World Tour Finals hanyalah atlet yang masuk delapan peringkat teratas dalam rangking BWF World Tour Finals.