Cuma Christian Hadinata, Pemain Indonesia yang Kawinkan Gelar Kejuaraan Dunia
INDOSPORT.COM – Kisah mengagumkan Christian Hadinata, satu-satunya pemain Indonesia yang mencetak sejarah bisa kawinkan dua gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulutangkis.
Kejuaraan Dunia Bulutangkis atau Badminton World Championships sudah digelar sejak tahun 1977 dan menjadi agenda tahunan dalam kalender BWF.
Meskipun tidak menyediakan hadiah uang untuk pemenang, namun prestisiusnya BWF World Championships tidak berkurang sedikit pun.
Karena seorang atlet akan mendapatkan kebanggaan tersendiri ketika bisa meraih medali dan mengibarkan bendera negara di turnamen bulutangkis grade satu ini.
Apalagi seorang pemenang Kejuaraan Dunia Bulutangkis juga mendapatkan tambahan 13 ribu poin, atau yang tertinggi dibanding turnamen level lain.
Maka tak mengherankan jika ada kepuasan tersendiri bagi seorang atlet yang bisa menyabet medali di Kejuaraan Dunia Bulutangkis.
Sebaliknya, seorang atlet mungkin akan merasa kurang lengkap gelarnya jika sepanjang kariernya belum mendapatkan kalungan medali Kejuaran Dunia Bulutangkis.
Di antara dinamika Kejuaraan Dunia Bulutangkis, ada sosok Christian Hadinata sebagai salah satu atlet tersukses di gelaran ini. Dia mengoleksi dua emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis.
Ajaibnya, dua emas itu disumbangkan Christian Hadinata di edisi yang sama, yakni Kejuaraan Dunia Bulutangkis 1980 dari dua sektor berbeda, yakni ganda putra dan ganda campuran.
Di sektor ganda putra, Christian Hadinata berpasangan dengan Ade Chandra, sedangkan di nomor ganda campuran duetnya adalah Imelda Wiguna.
Capaian itu mencatatkan nama Christian Hadinata sebagai satu-satunya pemain asal Indonesia yang bisa mengawinkan gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulutangkis.
Catatan yang belum bisa dipecahkan oleh pemain bulutangkis asal Indonesia manapun sejauh penyelenggaraan Kejuaraan Dunia sampai tahun 2022.
Padahal saat itu, Christian Hadinata menyabet medali emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis 1980 dengan perjalanan yang tidak cukup mudah.
Christian Hadinata/Ade Chandra di sektor ganda putra, bahkan tampil kurang menyakinkan di gim pertama saat menghadapi kompatriotnya, Rudy Heryanto/Hariamanto Kartono.
Namun perlahan tapi pasti, Christian Hadinata/Ade Chandra mengamuk di gim kedua dan memaksakan rubber, hingga akhirnya menang dengan skor akhir 5-15, 15-5, 15-7.
1. Juara yang Tak Disangka
Perjuangan keras juga dilalui Christian Hadinata kala menyabet medali emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis 1980 di ganda campuran bersama Imelda Wiguna.
Sempat bermain sengit di gim pertama melawan pasangan Inggris, Mike Tredgett/Nora Perry, duet Christian Hadinata/Imelda Wiguna bisa bangkit dan meraih kemenangan akhir 15-12, 15-4.
Melalui perjuangan sengit, rupanya dua emas itu bisa disebut sebagai pencapaian yang tidak disangka oleh Christian Hadinata yang kala itu bertanding dalam kondisi tak mumpuni.
Disebut tak mumpuni lantaran di Kejuaraan Dunia 1980, Christian Hadinata berjuang hanya jeda dua bulan setelah sang istri, Yoke Anwar, mengalami kecelakaan saat hamil dan kaki kirinya retak.
Melansir dari Historia, Christian Hadinata bahkan sempat meminta izin ketua umum PBSI, Sudirman, untuk mundur dari Kejuaraan Dunia Bulutangkis 1980.
Hanya saja karena berbagai pertimbangan, terutama karena Kejuaraan Dunia Bulutangkis 1980 berlangsung di Indonesia, Christian Hadinata tetap berpartisipasi.
Dengan semangat pantang menyerah yang dibawanya, demi istri dan Indonesia, Christian Hadinata menaklukkan tantangan demi tantangan sampai berhasil meraih emas.
Entah siapa atlet Indonesia yang menyamai pencapaian Christian Hadinata sebagai penyabet due emas dalam satu edisi Kejuaraan Dunia Bulutangkis.
Apalagi kenyataannya saat ini atlet bulutangkis Indonesia sangat jarang bermain lebih dari satu sektor karena banyak pertimbangan.
Sementara itu, Kejuaraan Dunia Bulutangkis akan kembali digelar tahun ini di Copenhagen, Denmark, pada 21 sampai 27 Agustus 2023.