Kilas Balik Ahsan/Hendra Kampiun Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015 di Istora
INDOSPORT.COM - Mengingat kembali perjuangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sebagai kampiun Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015 pada Minggu (16/8/15) di Istora Senayan.
Delapan tahun lalu, Indonesia ditunjuk BWF untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015.
Ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015 itu berlangsung pada 10-16 Agustus di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Sebagai tuan rumah, Indonesia diwakili pebulutangkis-pebulutangkis terbaik untuk berburu medali di turnamen grade satu tersebut.
Saat itu Indonesia bertumpu pada ganda putra sebagai sektor andalan untuk mendulang medali emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015.
Sayangnya nama-nama seperti Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, Andrei Adistia/Hendra Aprida Gunawan, hingga Wahyu Nayaka/Ade Yusuf harus rontok massal.
Beruntung Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan datang sebagai algojo terakhir ganda putra Indonesia yang berhasil mengamankan medali emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berhak atas emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015 usai di final mengalahkan wakil China, Qiu Zihan/Liu Xiaolong, dua gim langsung 21-17, 21-14.
Gelar juara yang dipersembahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan kala itu menjadi penyelamat ‘wajah Indonesia’ sebagai tuan rumah.
Karena realitanya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan adalah satu-satunya wakil Indonesia yang mampu melesat ke final.
Dua jagoan Indonesia lainnya, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kala itu hanya sanggup meraih medali perunggu.
Rekor yang tentu saja pantas dikenang hingga saat ini dari perjuangan impresif raja bulutangkis Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Padahal sejatinya untuk menjadi kampiun di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015, langkah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan juga tidak mudah.
Apalagi saat itu nama-nama mengerikan seperti Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong, Fu Haifeng/Zhang Nan, hingga Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa, juga berpotensi besar untuk menjegal.
Uniknya, jika mau dikupas lebih dalam, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang akhirnya jadi kampiun Kejuaraan Dunia 2015, sempat nyaris terjegal pemain nonunggulan di babak 32 besar.
1. Sempat Nyaris Dijegal Nonunggulan
Merunut perjalanan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015, pasangan Indonesia itu bertemu nonunggulan asal Prancis, Baptiste Careme/Ronan Labar.
Meski unggul segala-galanya dari sang lawan, siapa sangka Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan cukup dibuat kesulitan oleh Baptiste Careme/Ronan Labar.
Ahsan/Hendra sempat kecolongan di gim pertama, sampai akhirnya bangkit dengan susah payah dan memenangkan pertandingan dengan skor akhir 19-21, 21-17, 21-18.
Lolos ke babak 16 besar, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Kembali bertemu dengan pasangan kuda hitam asal Jepang, Kenta Kazuno/Kazushi Yamada.
Penampilan apik Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mendapatkan perlawanan cukup sengit dari sang rival dari Jepang yang sukses memaksakan rubber.
Beruntung Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan bisa tampil tenang di gim ketiga dan akhirnya memenangkan tiket ke babak perempat final dengan kemenangan 21-16. 19-21, 21-15.
Lolos ke perempat final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang menghadapi wakil Inggris Marcus Ellis/Chris Langride, tampil gahar dan menang 21-16 , 22-20.
Sampai akhirnya ujian berat dihadapi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di babak semifinal yang harus menjumpai unggulan pertama asal Korea Selatan, Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong.
Terkenal memiliki rivalitas sengit, siapa sangka jika Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan tampil membabi buta melibas sang musuh dua gim langsung 21-17, 21-19.
Keganasan itu yang dipertahankan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di final kala menghadapi pasangan kejutan dari China, Qiu Zihan/Liu Xiaolong.
Antidrama dan lainnya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sukses dengan genggaman medali emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015.
Emas itu menjadi yang kedua kalinya bagi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan setelah edisi 2013 mereka juga sukses dengan raihan yang sama di ajang Kejuaraan Dunia.
Khusus bagi Hendra Setiawan, itu adalah emas ketiganya karena tahun 2007 lalu dia juga berhasil menjadi juara dunia bersama Markis Kido.