Banyak Nama Kejutan, 3 Eks Bidadari PBSI yang Gemilang jadi Pelatih di Luar Negeri
INDOSPORT.COM - Sejumlah mantan penghuni pelatnas PBSI kini semakin gemilang menjadi pelatih bulutangkis di luar negeri, dan banyak diramaikan nama-nama kejutan. Siapa saja?
Mereka adalah Masita Mahmudin, Ghaida Nurul Ghaniyu, dan Setyana Mapasa. Ketiganya seolah membuktikan diri bahwa jalan kesuksesan bisa berasal dari mana saja.
Karena harus diakui jika mereka tak lagi di pelatnas PBSI dengan alasan cukup beragam, entah terdegradasi atau memutuskan keluar sendiri.
1. Masita Mahmudin
Masita Mahmudin, namanya terkenal sejak dia berhasil menyabet medali perak Kejuaraan Dunia Junior dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo pada tahun 2013 silam.
Dia kemudian mendapatkan promosi ke pelatnas PBSI pada 2015, dan diharapkan bisa menjadi pemain putri top di masa depan.
Sayangnya, performa Masita Mahmudin di pelatnas PBSI dianggap tidak cukup mumpuni untuk memenuhi ekspektasi yang ada.
Tercatat dia hanya mampu meraih satu gelar juara di Vietnam International Series 2015 kala dipasangkan dengan Rian Swastedian.
Sampai akhirnya ada keputusan jika Masita Mahmudin masuk deretan atlet yang terdegradasi dari pelatnas PBSI pada tahun 2017.
Sejak saat itu, Masita Mahmudin tetap mencoba peruntungan sebagai atlet independen meskipun belum kunjung juara lagi.
Di saat demikian, Masita Mahmudin menggemparkan publik di musim 2023 ketika dia diketahui berlatih di Zhang Ning Sports, Daqing, China.
Sesuai namanya, akademi bulutangkis Zhang Ning Sports disinyalir adalah miliki legenda tunggal putri China peraih dua emas Olimpiade yakni pada tahun 2004 dan 2008.
Rupanya Masita Mahmudin bukan sekadar berlatih bulutangkis di China, melainkan dia direkrut sebagai pelatih khusus untuk anak-anak.
Hal itu sebagaimana dilansir dari unggahan terbaru Masita Mahmudin di feed instagramnya, di mana dia menikmati peran melatih anak-anak kecil di China yang ingin menjadi atlet bulutangkis.
“Latihan dengan murid-muridku di Daqing City,” tulis Masita Mahmudin.
Sungguh capaian yang luar biasa dari Masita Mahmudin mengingat tidak banyak atlet putri Indonesia yang bisa menjadi pelatih bulutangkis di China. Selanjutnya adalah profil Ghaida Nurul Ghaniyu dan Setyana Mapasa.
1. Atlet Putri PBSI Gacor jadi Pelatih di Luar Negeri
2. Ghaida Nurul Ghaniyu
Menyusul Masita Mahmudin, sosok Ghaida Nurul Ghaniyu juga menjadi eks bidadari pelatnas PBSI yang gacor menjadi pelatih bulutangkis di luar negeri.
Ya, Ghaida Nurul Ghaniyu dulunya adalah atlet tunggal putri penghuni pelatnas PBSI pada tahun 2016 dengan capaian prestasi yang tidak cukup buruk.
Dengan beragam pertimbangan, atlet berparas bak bidadari itu memutuskan hengkang dari pelatnas PBSI pada 2018 untuk berkarier independen.
Sampai akhirnya pada Maret 2019, Ghaida Nurul Ghaniyu memberanikan diri untuk hijrah ke Motreal Kanada dan bergabung dengan CST Badminton Club sebagai pemain dan sparring partner.
Mencoba bertanggung jawab dengan keputusannya untuk berkarier secara independen, usaha Ghaida Nurul Ghaniyu tak sia-sia. Kariernya semakin bersinar di Kanada.
Di bawah sponsor Atwater Club, Ghaida Nurul Ghaniyu sukses menyabet beragam gelar juara seperti di Guatemala International 2019, Peru International 2019, dan Meksiko International 2019.
Sayangnya, usai 2019, Ghaida Nurul Ghaniyu tidak terlihat untuk berkompetisi di turnamen bulutangkis internasional. Ranking BWF-nya juga terhapus yang mengarah pada kemungkinan jika dia pensiun.
Setelah ditelusuri, rupanya Ghaida Nurul Ghaniyu memutar haluan kariernya dari atlet menjadi pelatih bulutangkis di klubnya, CST Badminton, Kanada.
Seperti pemandangan yang terlihat kala Ghaida Nurul Ghaniyu mendampingi sang murid, Chaterine Choi, di Indonesia Open 2023 lalu.
3. Setyana Mapasa
Lahir di Kawangkoan Minahasa pada 16 Agustus 1995, Setyana Mapasa pernah masuk pelatnas PBSI Junior pada 2013 sebelum memutuskan jadi Warga Negara Australia.
Berkewarganegaraan Australia, Setyana Mapasa menunjukkan kebangkitan luar biasa usai dilanda cedera cukup mengerikan yang diderita saat masih membela Indonesia.
Dia sempat menduduki ranking 18 BWF di sektor ganda putri bersama Gronya Somerville dengan genggaman gelar juara mulai dari Dutch Open 2016 dan Canada Open 2018.
Sampai akhirnya Setyana Mapasa memutuskan mundur dari pelatnas bulutangkis Australia pada Kamis (16/9/21) untuk membuka sebuah akademi bulutangkis bernama Tumou Badminton.
“Setyana Mapasa kemarin baru saja mengumumkan akan keluar dari Tour internasional. Di (tumou badminton), dia (akan) kembali bersama kami dan melakukan pembinaan lagi,”
Saat ini meskipun Setyana Mapasa comeback di turnamen internasional bersama partner barunya, Angela Yu, namun disinyalir dia masih aktif merangkap jabatan sebagai pelatih di klubnya.