Deretan Couple Beda Negara Gacor Guncang Ranking BWF, Indonesia Juaranya

INDOSPORT.COM – Diramaikan atlet dari Indonesia seperti Candra Wijaya/Tony Gunawan hingga Flandy Limpele, mari mengulas deretan couple beda negara yang mengguncang ranking BWF.

Dalam bulutangkis, atlet beda negara bisa menjadi pasangan yang bermain di sekor ganda. Karena pada faktanya, tak ada aturan khusus dari BWF jika pasangan ganda harus berasal dari satu negara.

Maka tak mengherankan jika muncul istilah ‘gado-gado’ di kalangan Badminton Lovers (BL) untuk menyebut pasangan beda negara.

Perbedaan bahasa sudah pasti jadi sebuah tantangan yang harus dinikmati dan dilewati dari pasangan gado-gado di bulutangkis.

Namun banyak dari mereka yang tak menjadikan itu sebagai sebuah kendala untuk tetap gacor  mengguncang persaingan papan atas di ranking BWF.

Di antara pasangan gado-gado tersebut rupanya banyak yang berasal dari Indonesia, seperti Candra Wijaya/Tony Gunawan, hingga Flandy Limpele/Cheng Wen-hsing.

1. Candra Wijaya/Tony Gunawan (Indonesia/Amerika Serikat)

Candra Wijaya dan Tony Gunawan layak disebut sebagai salah satu pasangan gado-gado tersukses di dunia yang mampu mengguncang ranking BWF.

Mulanya mereka adalah pasangan ganda putra dari Indonesia berlabel ranking satu dunia dengan beragam gelar juara termasuk emas Olimpiade Sydney 2000.

Hanya saja sejak Tony Gunawan berganti membela Amerika Serikat, duetnya dengan Candra Wijaya berubah menjadi couple gado-gado.

Meski membela negara berbeda, pada nyatanya duet Candra Wijaya/Tony Gunawan tetap mampu menawan secara prestasi.

Beragam gelar juara diraih Candra Wijaya/Tony Gunawan dengan membela negara berbeda, di antaranya Korea Open 2006, Indonesia Open 2006, Japan Open 2006, hingga Japan Open 2007.

Konsistensi yang ditunjukkan Candra Wijaya/Tony Gunawan, membuat ranking BWF mereka stabil di papan atas dunia dan masuk sebagai pasangan paling diwaspadai saat itu.

Sampai akhirnya mereka berpisah sekitar tahun 2009 dan Tony Gunawan berpasangan dengan atlet Amerika Serikat Howard Bach.

1. Fenomena Pasangan Gado-gado Guncang Ranking BWF

2. Flandy Limpele/Cheng Wen-hsing (Indonesia/Chinese Taipei)

Peraih perunggu ganda putra di Olimpiade Athena 2004, Flandy Limpele memang kerap berpasangan dengan atlet beda negara.

Tercatat Flandy Limpele pernah berpasangan dengan Lotte Jonathans (Belanda), Wen Hsing Chen (Chinese Taipei), Britta Andersen (Denmark), Anastasia Ruskikh (Rusia) hingga Simon Archer (Inggris).

Dari lima kali kesempatan bermain gado-gado itu, Flandy Limpele tercatat sukses dengan tiga kali juara dan cukup mengguncang ranking BWF.

Gelar juara pertama diraih Flandy Limpele pada 2002 kala berpasangan dengan Simon Archer di BWF Open International.

Pada tahun 2009, Flandy Limpele menjuarai White Nights berpasangan dengan Anastasia Russkikh (Rusia) dan Vietnam Open 2009 dengan Chen Wen-hsing dari Chinese Taipei.

3. Steen Flandberg/Gillian Clark (Denmark/Inggris)

Gillian Clark adalah legenda bulutangkis Inggris yang pernah menyabet medali perunggu Kejuaraan Dunia 1983 dengan sang partner, Gillian Gilks.

Hanya saja dalam perjalanan kariernya, rupanya Gillian Clark sempat berpartner dengan atlet beda negara, mulai dari Nettie Nielsen (Denmark) hingga Steen Fladnberg (Denmark).

Dari partner luar negerinya tersebut, mungkin Steen Fladberg adalah salah satu yang berkesan dan tersukses bagi Gillian Clark.

Saat dengan Steen Fladberg, Gillian Clark sukses menyabet beragam gelar juara seperti Chinese Taipei Open 1987, Malaysia Open 1987, Indonesia Open 1986 dan seterusnya.

Pencapaian itu yang mencatatkan nama Steen Fladberg/Gillian Clark sebagai salah satu ganda campuran gado-gado paling mengguncang di ranking BWF.

Selain nama-nama seperti Candra Wijaya/Tony Gunawan, Flandy Limpele/Cheng Wen-hsing, hingga Steen Flandberg/Gillian Clark, sebenarnya masih banyak contoh lainnya pasangan gado-gado.

Seperti halnya Hendra Setiawan/Anastasia Russkikh (Indonesia/Rusia) hingga Hendra Setiawan/Tan Boon Heong (Indonesia/Malaysia).

Mereka berkarier dengan kisah masing-masing yang memberi warna berbeda nan baru yang akan terkenang ketika mereka gantung raket.