Skuat China Tak Disambut Meriah Meski Bawa 1 Gelar Juara Dunia, Dianggap Aib?
INDOSPORT.COM - Kedatangan skuat bulutangkis China tidak disambut meriah meski meraih satu gelar Kejuaraan Dunia, benarkah hal ini dianggap kegagalan dan aib bagi mereka?
Berbeda dengan skuat bulutangkis Korea Selatan dan Thailand yang disambut meriah saat tiba di bandara, kedatangan pemain China justru hening dari hiruk pikuk massa.
Sebagaimana diketahui, pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 Denmark, China hanya meraih satu medali emas dari sektor ganda putri, lewat Chen Qingchen/Jia Yifan.
Pada final Kejuaraan Dunia, Chen Qingchen/Jia Yifan menjegal Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dengan skor telak 16-21, 12-21.
Padahal, Chen Qingchen/Jia Yifan sukses mengukir rekor ganda putri pertama yang juara dunia tiga kali berturut-turut, serta telah menjuarai 4 titel gelar juara dunia.
Sementara di sektor lainnya, Korea Selatan memborong tiga gelar dari tunggal putri, ganda putra, dan ganda campuran.
Thailand mengamankan satu gelar di sektor tunggal putra. Hal ini membuat China krisis medali, tak seperti target yang diharapkan.
Dalam deretan foto ofisial yang diunggah ulang akun Facebook Badminton Wonder Fans, tampak Zheng Siwei/Huang Yaqiong dkk berjalan santai saja di bandara.
Tidak ada antusiasme dari orang-orang di sekitar mereka, baik saat Wang Chang Cs mengambil koper, bahkan sampai mereka masuk ke dalam bus jemputan.
Apakah benar jika perolehan satu medali emas di Kejuaraan Dunia 2023 adalah aib bagi mereka, yang tahun lalu bisa meraih dua medali emas?
1. 1 Gelar Jadi Aib Bagi China?
Perbedaan signifikan antara penyambutan peraih medali emas Kejuaraan Dunia 2023 skuat bulutangkis Korea Selatan, Thailand dan China jadi sorotan Badminton Lovers.
Banyak yang menganggap jika China sudah biasa menjadi juara, sehingga tidak perlu acara penyambutan khusus ketika Chen Qing Chen dkk tiba di tanah kelahirannya.
Namun banyak pula yang menganggap jika China sangat kritis terhadap prestasi. Satu medali emas dianggap aib oleh mereka.
"Ya karena BL China udah ngamuk dengan hasil sekarang. Perak bagi mereka itu cacat, apalagi cuma dapat satu emas," komentar dari pemilik akun Facebook Nico**.
"Betul, bagi China emas itu kewajiban, jadi kalo yang cuma perak dan dapat cuma satu itu dianggap gagal," balas akun Nurhartin** menyindir perolehan medali tim Indonesia.
"Satu gelar saja sudah aib buat mereka. Kalo kita di sini satu gelar udah diundang sono sini," timpal pemilik akun FB Rio Debb**.
"Beruntung pas final Apri/Fadia lagi oneng lupa cara main, makanya China dapat satu gelar. Kalo tidak, kelar hidup pemain China," sindir pemilik akun Facebook Kaisar Oka**.
"Senyungsep-nyungsepnya delegasi China masih dapat satu gelar juara, dibandingkan negara adidaya badminton yang sejarahnya selalu jadi kompetitor di masa lalu," kritikan dari Slamet Wij**.
Setelah ini, para pebulu tangkis terbaik akan kembali berjibaku di China Open 2023, Hong Kong Open 2023, dan Asian Games 2023 yang juga dihelat di China.
Maka dari itu, Shi Yuqi dkk diprediksi akan tampil semakin menggila di rumah sendiri, dan menjadi pembuktian bahwa mereka masih menjadi 'Raja' bulutangkis dunia.