Breaking! PBSI Sahkan Herry IP Jadi Pelatih Ganda Campuran, Aryono Ganda Putra
INDOSPORT.COM - PBSI akhirnya sahkan Herry Iman Pierngadi alias Herry IP sebagai pelatih kepala ganda campuran, dan Aryono Miranat ambil alih sektor ganda putra.
PBSI resmi menunjuk Herry Iman Pierngadi untuk menangani sektor ganda campuran pada Jumat (01/09/23) pagi. Hal ini sudah disanggupi oleh pelatih berjuluk Naga Api itu.
Setelah ini, Herry akan langsung membuat program pelatihan, termasuk memutuskan siapa yang akan mendampinginya sebagai asisten pelatih.
PBSI sendiri belum memberikan keterangan terkait nasib sang pelatih ganda campuran sebelumnya, Amon Sunaryo.
Sedangkan pelatih yang sempat menjalani trial di ganda campuran, Djoko Mardianto akhirnya tidak diangkat oleh PBSI.
Dengan segudang pengalaman Herry IP mengorbitkan banyak ganda putra di ranking atas dunia, ia diharapkan bisa membagikan ilmunya di sektor ganda campuran.
Misi utamanya adalah membawa Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, dan pemain lainnya untuk kembali berprestasi.
Sementara gol dalam satu tahun ke depan, yakni meloloskan pemain ke Olimpiade Paris 2024, dan berharap tradisi emas olimpiade tetap terjaga.
Dengan kepindahan Herry IP, maka PBSI melantik Aryono Miranat yang awalnya sebagai asisten pelatih, kini naik pangkat menjadi pelatih kepala sektor ganda putra.
Berbeda dengan Herry IP, Aryono Miranat sudah memiliki seorang asisten pelatih ganda putra, yaitu Thomas Indratjaja.
1. Pro Kontra Djoko Mardianto
Bicara soal pelatih sektor ganda campuran sebelum Herry IP, PBSI sebenarnya sempat memberikan kesempatan untuk eks atlet nasional Djoko Mardianto menjalani trial.
Djoko Mardianto awalnya digadang-gadang akan menggantikan Nova Widianto sebagai pelatih ganda campuran, dan menjadi pendamping Amon Sunaryo.
Namun dengan berbagai pertimbangan belakangan ini, PBSI akhirnya mantap untuk menarik Herry ke ganda campuran, dan mencoret Djoko Mardianto.
"PP PBSI juga memutuskan untuk tidak mengangkat Djoko Mardianto yang sempat menjalani uji coba sebagai pelatih beberapa waktu lalu," tertulis dalam rilis resmi PBSI.
"PP PBSI menilai kinerja Djoko belum memenuhi kebutuhan dan kriteria pelatih ganda campuran yang sedang fokus mengejar poin di kualifikasi Olimpiade Paris 2024."
"PP PBSI menyampaikan apresiasi kepada Djoko yang sudah mencoba memberikan kontribusi untuk bulutangkis Indonesia walau sudah lama tidak berkecimpung di dunia bulutangkis."
Pada kesempatan terpisah, Djoko Mardianto sempat blak-blakan mengaku kecewa pada PBSI yang plin-plan setelah memintanya menjadi pelatih ganda campuran.
"Kalau dikatakan kecewa, pasti kecewa. Mengapa tidak dikatakan di awal kalau usia menjadi kendala? Kan saya sudah mengirim CV?" ucap Djoko Mardianto via Fantastisa.
"Padahal saya ada job di luar dan menolaknya karena ada panggilan Pelatnas. Menurut saya, alasannya dicari-cari," kata sosok berusia 56 tahun tersebut.
"Soal kompetensi juga saya kurang mengerti. Katanya ada netizen yang meragukan saya, kok seperti ini?" tukas Djoko Mardianto.