x

3 Alasan Kenapa Jonatan Christie Sulit untuk Lewati Hadangan Viktor Axelsen di China Open 2023

Sabtu, 9 September 2023 07:50 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
Semifinal tunggal putra China Open 2023 bakal menyajikan duel seru antara Viktor Axelsen vs Jonathan Christie pada Sabtu (09/09/23) petang WIB mendatang.

INDOSPORT.COM - Semifinal tunggal putra China Open 2023 bakal menyajikan duel seru antara Viktor Axelsen vs Jonathan Christie pada Sabtu (09/09/23) petang WIB mendatang.

Bagi para pecinta bulutangkis tanah air, laga ini menghasilkan perasaan yang campur aduk.

Baca Juga

Di satu sisi mereka senang Indonesia masih punya wakil di China Open 2023 setelah Chico Aura, Anthony Ginting, dan Shesar Hiren Rhustavito berguguran lebih awal.

Akan tetapi lawan yang harus dihadapi Jonatan adalah Axelsen, monster asal Denmark yang masih sangat sulit untuk ditaklukkan.

Pebulutangkis tunggal putra nomor satu dunia tersebut adalah momok bagi siapa saja termasuk Jonatan.

Jojo, sapaan akrab Jonatan Christie, baru bisa menang dua kali saja melawan Viktor Axelsen dalam 10 pertemuan mereka sejauh ini di semua ajang.

Ini adalah alasan pertama kenapa fans Jojo sebaiknya tidak perlu berharap banyak soal keajaiban akan terjadi di semifinal China Open 2023 sore ini.

Baca Juga

Terlebih kemenangan Jojo atas Axelsen sudah terjadi cukup lama yakni di Malaysia Open dan French Open 2019 silam.

Dominasi Axelsen atas Jojo juga sangat terlihat dari jumlah kemenangan gim yang bisa diraih atlet jangkung 29 tahun itu tiap kali berhadapan.

Lima kemenangan Axelsen atas Jojo diraih dengan menyapu bersih dua set langsung.

Seperti di final Japan Open 2023 lalu dimana skor 21-7 dan 21-18 menjadi hasil duel keduanya.

Meski secara peringkat dunia BWF kedua pebulutangkis tidak terpaut jauh, namun di atas court kemampuan keduanya terkadang masih terlihat timpang.

Baca Juga

1. Kalah Mental dan Pengalaman

Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie di China Open 2023. (Foto: PBSI)

Akan tetapi sebenarnya skill set Jonatan Christie tidaklah buruk bahkan jika Viktor Axelsen sekalipun tolak ukurnya.

Sayangnya Jojo kerap kali kehilangan fokus dalam tekanan lawan yang mengindikasikan mental bertanding pria 25 tahun itu belum sepenuhnya sempurna.

Baca Juga

Jika berada dalam kondisi terbaik, Jojo adalah atlet atletis dengan footworkd tiada dua di court dan itulah kenapa ia sempat menjadi tunggal putra terbaik dunia kedua. Di bawah Axelsen tentu saja.

Hanya saja saat dalam kondisi buruk, Jojo akan menampilkan performa 180 derajat dari biasanya dan tidak jarang berujung pada kekalahan yang tidak semestinya.

Ini alasan kedua kenapa Axelsen masih akan jadi unggulan telak pada semifinal China Open yang digelar di Changzhou Olympic Sports Centre Xincheng Gymnasium tersebut.

Mungkin seiring berjalannya waktu Jojo akan menjadi pemain yang lebih baik lagi.

Axelsen memiliki mental juara bak monster mengingat ia sudah sangat berpengalaman dalam memasuki babak akhir BWF World Tour.

Baca Juga

Turnamen Super 1000 baginya bukan masalah besar usai di 2023 saja ayah dari Vega Axelsen itu sudah mengantongi dua medali juara Super 1000.

Axelsen memenangi Malaysia Open dan Indonesia Open sedanhkan sepanjang kariernya Jojo sama sekali belum pernah merasakan atmosfer final dari level tertinggi.

Namun yang namanya olahraga, selalu ada ruang untuk anomnali dan keajaiban terjadi. Seperti saat di semifinal French Open 2019 silam.

Kala itu Jonatan Christie adalah underdog berat terutama usai kehilangan gim pertama 21-7. Akan tetapi Viktor Axelsen justru menjadi korban comeback luar biasanya 22-20 dan 21-19.

Skenario serupa bisa terulang di China Open 2023 namun tentu dengan catatan Jojo bisa bertanding dalam kondisi fisik juga mental optimal.

Baca Juga
Jonatan ChristieViktor AxelsenChina OpenIndepth

Berita Terkini