x

Kisah Fenomenal Klan Mainaky yang Berisikan Para Dewa Bulutangkis Kelas Dunia

Rabu, 20 September 2023 07:38 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Indra Citra Sena
Ricky Subagja/Rexy Mainaky.

INDOSPORT.COM – Mengenal kisah Mainaky bersaudara, klan yang berisikan para dewa dan legenda bulutangkis asal Ternate, Indonesia, yang sukses mengguncang dunia tepok bulu.

Jika mendengar nama Mainaky, sebagian orang langsung berpikir bulutangkis. Ya, nama Mainaky sangat familiar di telinga pecinta ajang tepok bulu.

Baca Juga

Bagaimana tidak, dari sekian banyak atlet bulutangkis di Indonesia, ada salah satu keluarga besar atau klan yang paling dibanggakan dan cukup disegani.

Yakni Mainaky, salah satu marga dari Ternate ini berisikan keluarga yang telah mengharumkan nama Indonesia lewat dunia bulutangkis.

Mulai dari Richard Leonard Mainaky, Rionny Frederik Lambertus Mainaky, Rexy Ronald Mainaky, Marleve Mario Mainaky, dan Karel Leopold Mainaky terkenal sebagai atlet bulutangkis di era 1990-an.

Setelah tenar sebagai atlet, Mainaky bersaudara pun tetap berkecimpung di dunia bulutangkis dengan menjabat sebagai pejabat federasi maupun pelatih.

Baca Juga

Untuk lebih lengkapnya, berikut kisah klan Mainaky hingga dikenal sebagai para dewa bulutangkis kelas dunia:

Richard Mainaky

Karier bulutangkis keluarga Mainaky bermula dari Richard Mainaky yang lebih dulu berkecimpung di dunia tepok bulu.

Richard menjadi anak pertama yang dikirim Jantje Rudolf Mainaky selaku sang ayah untuk berlatih bulutangkis di Jakarta, dan bergabung dengan PB 56.

Selama berada di Jakarta Richard berada di bawah naungan pelatih Darius Pongoh, selaku ayah pebulutangkis Luis Pongoh, dan sukses menembus Pelatnas PBSI pada 1989.

Baca Juga

Setelah menjadi pebulutangkis, Richard Mainaky akhirnya banting stir menjadi seorang pelatih terutama di nomor ganda campuran.

Selama menjadi pelatih, Richard Mainaky telah mengukir banyak kesuksesan bersama dengan anak-anak asuhnya, baik di panggung Super Series, Kejuaraan Dunia, hingga Olimpiade.

Gelar prestisius yang pernah ia ukir ialah berhasil mengantarkan anak didiknya meraih medali perak pertama lewat pasangan Tri Kusharjanto/Minarti Timur di Olimpiade Sydney 2000.

Lalu 16 tahun kemudian ia berhasil mengantarkan anak asuh lainnya yakni Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih medali emas di Olimpiade Rio 2016.

Jika di China ada Li Yongbo, di Indonesia ada Richard Mainaky yang terkenal dengan julukan Raja Tega lantaran kerap memberikan hukuman kepada pemain yang tidak disiplin.

Richard Mainaky sendiri telah memutuskan untuk pensiun pada 2021 lalu.


1. Rionny Mainaky

Pelatih bulutangkis, Rexy Mainaky.

Setelah menjadi pemain, Rionny Mainaky memutuskan mengikuti jejak sang kakak menjadi seorang pelatih, dengan terbang ke Jepang untuk bergabung dengan PB YKK Jepang pada 1998.

Kariernya di Jepang terus menanjak, dan juga sempat hengkang ke klub Nihon-Unisys pada 2009, dan diangkat menjadi salah satu staf di tim nasional junior Jepang.

Baca Juga

Kemudian ia pernah menjadi pelatih ganda putra timnas Jepang dan membimbing pemain hebat seperti Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dkk pada 2010.

Namun Rionny akhirnya memutuskan kembali ke Indonesia dan menjadi kepala pelatih tunggal putri pada 2019. Tak berselang lama, ia didapuk menjadi Kabidbinpres PBSI periode 2020-2024, di bawah Ketum Agung Firman Sampurna.

Rexy Mainaky

Soal sepak terjangnya di dunia bulutangkis tak lagi perlu dipertanyakan. Rexy Mainaky berhasil meraih berbagai gelar mulai dari level Super Series, Kejuaraan Dunia, hingga medali emas Olimpiade sudah berhasil diraihnya.

Contohnya bersama Ricky Subagja, dirinya mampu bercokol di peringkat satu dunia serta memenangi tiga gelar Kejuaraan Dunia, satu medali emas Olimpiade 1996 hingga empat gelar Piala Thomas.

Baca Juga

Bahkan setelah memutuskan mundur dari dunia bulutangkis sebagai pemain, karier Rexy Mainaky sebagai pelatih juga sangat luar biasa.

Di Malaysia dan Inggris, Rexy Mainaky berhasil melahirkan pasangan penantang gelar, demikian pun ketika ia menjadi Kepala pelatih di Asosiasi Bulutangkis Thailand (BAT) yang memberikan banyak dampak positif untuk perkembangan Negeri Gajah Putih.

Kini Rexy Mainaky masih menjadi kepala kepelatihan sektor ganda di Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM).

Marleve Mainaky

Baca Juga

Lalu ada Marleve Mainaky yang prestasinya juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Di level Super Series, Marleve Mainaky berhasil meraih sejumlah gelar seperti US Open, Swiss Open, hingga Indonesia Open.

Marleve Mainaky juga menjadi bagian dari skuat Piala Thomas edisi 1998, 2000 dan 2002 dan turut memberikan sumbangsih signifikan.

Tak hanya saat muda, Marleve juga baru-baru ini berhasil mengharumkan nama Indonesia di Kejuaraan Dunia Senior 2023.

Pasangan ganda putra Hariyanto Arbi/Marleve Mainaky berhasil meraih emas di kategori 50 tahun plus. Marleve sendiri meraih dua emas dengan keberhasilannya menjadi juara pada tunggal putra kategori 50 tahun plus pada Kejuaraan Dunia Senior.

Karel Mainaky

Sayangnya, karier Karel Mainaky tak secemerlang saudara-saudaranya. Ia tercatat, hanya mampu meraih gelar di German Open Junior.

Kemudian Dutch Open Junior, serta Jakarta International Satellite 1998 dan 2001 dan menjadi salah satu pelatih bulutangkis di klub Jepang.

Generasi Penerus

Generasi kedua klan Mainaky (Richard, Rionny, Rexy, Marleve hingga Karel) sendiri sudah banyak yang gantung raket dan beralih profesi menjadi pelatih, namun kini mulai muncul generasi ketiga.

Mereka adalah Maria Mainaky (putri sulung Richard), ada Marvin Mainaky dan Mario Verdiano Ben Oni (putra-putri Marinus), serta Lyanny Alessandra Mainaky dan Yehetzkiel Frityz Mainaky (putra-putri Rionny).

Rexy MainakyRichard MainakyKarel MainakyBulutangkisRionny MainakyMarleve MainakyIndepth

Berita Terkini