x

Flashback Keganasan Greysia/Nitya Cetak Sejarah Gilas Peraih Emas Olimpiade di Asian Games 2014

Kamis, 21 September 2023 05:45 WIB
Penulis: Serly Putri Jumbadi | Editor: Juni Adi
Mengenang momen gemilang Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari sabet medali emas Asian Games 2014 usai taklukkan peraih emas Olimpiade Rio 2016.

INDOSPORT.COM – Mengenang momen gemilang Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari sabet medali emas Asian Games 2014 usai taklukkan peraih emas Olimpiade Rio 2016.

Pesta olahraga terbesar di Asia yakni Asian Games 2022 sebentar lagi bakal memanjakan mata masyarakat yang dihelat di Hangzhou, China pada 23 September hingga 8 Oktober.

Baca Juga

Bulutangkis tentu masih menjadi cabang olahraga andalan Indonesia yang selalu banjir medali di setiap edisi penyelenggaraan Asian Games.

Namun, mari sejenak mengenang momen bersejarah pada edisi 2014, di mana ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari berhasil menyabet medali emas.

Berlangsung di Incheon, Korea Selatan, Greysia/Nitya berhasil menyabet medali emas usai mengalahkan pasangan Jepang, Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo.

Tak tanggung-tanggung, pasangan andalan Indonesia itu berhasil mengalahkan Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo lewat dua gim langsung dengan skor 21-15, 21-9.

Baca Juga

Hasil ini sekaligus menjadi catatan sejarah bagi sektor ganda putri yang terakhir kali meraih medali emas pada Asian Games edisi 1978.

Greysia/Nitya berhasil memutus puasa emas ganda putri setelah terakhir kali diraih oleh pasangan Verawati Fajrin/Imelda Wiguna.

Tak hanya itu, mengalahkan Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo juga menjadi catatan gemilang bagi Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari.

Pasalnya, kala itu Ayaka/Misaki berstatus sebagai ganda peringkat satu dunia dan setelahnya mereka berhasil menyabet medali emas di Olimpiade Rio 2016.

Baca Juga

1. Catatan Gemilang Greysia/Nitya

Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari

Seperti diketahui, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari pernah menjadi ganda putri andalan Indonesia dalam beberapa turnamen bulutangkis.

Kiprah gemilang Greysia/Nitya sendiri dimulai dari meraih medali emas di Asian Games 2014 usai mengalahkan pasangan Jepang, Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo.

Baca Juga

Setelahnya, Greysia/Nitya tampil cukup impresif hingga akhirnya merangkak ke posisi 2 di ranking BWF tepatnya pada Januari 2016.

Sempat gemilang di Asian Games 2014, Greysia/Nitya tampil kurang memuaskan di Olimpiade Rio 2016 dengan terhenti di babak perempat final.

Hingga akhirnya, ganda putri andalan Indonesia itu harus dipisah karena Nitya Krishinda Maheswari dibekap cedera lutut dan memutuskan pensiun pada 2019.

Selama aktif berpasangan, Greysia/Nitya berhasil menyabet berbagai gelar seperti Singapore Open, Korea Open, Chinese Taipei Open hingga Thailand Open.

Baca Juga

Namun, capaian terbaik mereka adalah Asian Games 2014, di mana kala itu mereka berhasil mencetak sejarah menyabet emas setelah terakhir kali terjadi pada edisi 1978.

Setelah Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, belum ada lagi ganda putri Indonesia yang berhasil meraih emas di Asian Games.

Pada edisi 2018 lalu, pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu harus puas meraih medali perunggu usai langkahnya terhenti di semifinal dari Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo.

Sementara itu, di Asian Games 2022 kali ini, ganda putri yang menjadi andalan Indonesia adalah Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang tampil cukup apik dalam beberapa turnamen terakhir.

Baca Juga
Asian GamesGreysia Polii/Nitya Krishinda MaheswariMisaki Matsutomo / Ayaka TakahashiBulutangkisBerita Bulutangkis

Berita Terkini