Ada Daftar Hitam BWF, 4 Jawara Dunia Bulutangkis Junior yang Terjerat Skandal Memalukan
INDOSPORT.COM – Terdapat empat pebulutangkis yang menjadi juara dunia bulutangkis junior yang terjerat skandal memalukan, bahkan ada yang sampai masuk daftar hitam BWF.
Saat ini sedang berlangsung Kejuaraan Dunia Junior 2023 yang berlangsung pada 25 September hingga 8 Oktober mendatang.
Kejuaraan Dunia Junior sendiri menjadi wadah bagi pebulutangkis muda di bawah 19 tahun untuk memamerkan bakatnya.
Ajang bergengsi ini terdiri dari dua kategori, yakni beregu campuran alias Piala Suhandinata yang digelar pada 25-30 September 2023.
Kemudian kategori individual atau yang kerap dinamai Piala Eye Level yang akan berlangsung pada 2-8 Oktober 2023 mendatang.
Sejumlah nama pebulutangkis terkenal juga lahir dari ajang Kejuaraan Dunia Junior, di mana namanya melejit usai menjadi juara.
Sebut saja ada Ratchanok Intanon yang membuat gebrakan dan akhirnya menjadi juara dunia di level junior pada 2013.
Namun tidak semuanya pebulutangkis muda jebolan Kejuaraan Dunia berhasil menjalani karier yang mulus di masa mendatang.
Sebab, ada beberapa pebulutangkis yang merupakan mantan jebolan Kejuaraan Dunia Junior malah kariernya ternoda di level senior.
Untuk lebih lengkapnya, berikut empat pebulutangkis jebolan Kejuaraan Dunia Junior yang terjerat skandal memalukan:
1. Yu Yang/Wang Xiaoli (China)
Baik Yu Yang dan Wang Xiaoli sama-sama sempat menjadi juara dunia junior meski saat itu belum berpasangan.
Yu Yang juara bersama Guo Zhendong pada 2002, kemudian kembali juara bersama Tian Qing dan He Hanbin pada 2004. Sementara Wang Xiaoli juara pada 2006 bersama Ma Jin.
Kemudian Yu Yang dan Wang Xiaoli mulai berpasangan di level senior, dan menjelma menjadi pasangan ganda putri terbaik di dunia.
Hal ini bisa dibuktikan di mana Yu Yang/Wang Xiaoli sukses meraih sederet prestasi, seperti menggondol medali emas Kejuaraan Dunia pada 2011 dan 2013.
Sayangnya, nama Yu Yang/Wang Xiaoli sempat tercemar karena skandal pengaturan skor di Olimpiade London 2012.
Saat itu Yu Yang/Wang Xiaoli bersama Jung Kyung-eun, Kim Ha-na, Ha Jung-eun, dan Kim Min-jung dari Korea Selatan bersama Meiliana Jauhari dan Greysia Polii dari Indonesia, didiskualifikasi dari Olimpiade London 2012.
Pasalnya, kedelapan pemain tersebut dianggap tak serius dalam bertanding dan sengaja ingin kalah demi keuntungan di babak selanjutnya.
Zulfadli Zulkiffli
Zulfadli Zulkiffli merupakan salah satu nama tenar lainnya yang sukses menjadi juara dunia junior pada edisi 2011 silam.
Kala itu tunggal putra asal Malaysia tersebut berhasil mengalahkan Viktor Axelsen selaku juara bertahan dengan skor 21-18, 9-21, dan 21-19. Bersama tim Malaysia, ia juga menggondol medali emas di turnamen beregu campuran di tahun yang sama.
Zulfadli Zulkiffli turut sempat mengoleksi dua gelar turnamen level Grand Prix, yakni di Russian Open 2016 dan Brasil Open 2016.
Namun Zulfadli Zulkiffli tersandung skandal pengaturan skor atau match fixing sebelum merasakan kejayaannya di level junior.
Zulfadli Zulkiffli akhirnya dinyatakan bersalah oleh BWF pada 2018 lalu. Tepatnya pada 2013 hingga 2014, ia terbukti melakukan pengaturan skor di sejumlah turnamen badminton.
Tak cuma Zulkiffli, BWF juga menghukum pemain Malaysia lain yang bernama Tan Chun Seang karena melanggar kode etik dengan kasus serupa.
Akibatnya, Zulfadli Zulkiffli mendapat larangan bertanding selama 20 tahun alias sampai tahun 2038 nanti.
Maneepong Jongjit
Pemain spesialis ganda ini pernah membawa pulang medali emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior pertama kalinya untuk Thailand pada 2009 silam. Saat itu ia menjadi juara bersama Rodjana Chuthabunditkul.
Di tahun yang sama pula, Maneepong juga turut membawa Thailand meraih medali perunggu di sektor beregu campuran. Ia lalu mengoleksi beberapa medali dari Kejuaraan Asia, Summer Universiade, hingga SEA Games.
Pada level senior, Maneepong Jongjit sempat menjadi juara di India Open 2012 dan runner up French Open 2012 bersama Bodin Issara di ganda putra. Namun karier keduanya sempat dinodai oleh insiden memalukan.
Setelah beberapa tahun berpasangan bersama Bodin Issara, mereka lalu bercerai pada Januari 2013. Maneepong lalu berpasangan dengan Nipitphon Puangpuapech dan menghadapi Bodin Issara dan partner barunya di final Canada Open 2013.
Pada pertandingan tersebut, entah apa yang diucapkan Maneepong Jongjit hingga membuat Bodin Issara mengamuk dan mulai mengejar sampai memukuli mantan partnernya itu.
Bodin Issara pun diganjar kartu hitam dan hingga kini kejadian tersebut tercatat sebagai salah satu insiden paling memalukan di bulutangkis.