Sepenggal Kisah Sukses Mendiang Markis Kido yang Bisa Diteladani Rehan Naufal
INDOSPORT.COM – Sebuah ulasan tentang kisah sukses mendiang raja bulutangkis asal Indonesia, Markis Kido, yang bisa saja diteladani sang junior, Rehan Naufal Kusharjanto.
Diketahui, Markis Kido adalah salah satu atlet bulutangkis terbaik di dunia dari Indonesia dengan segala prestasi dan dedikasinya.
Bisa dibilang, Markis Kido adalah salah salah satu legenda bulutangkis asal Indonesia yang sangat disegani kawan dan lawan, baik di dalam maupun luar lapangan.
Di dunia bulutangkis, Markis Kido dikenal sebagai ganda putra nomor satu di ranking BWF yang memiliki permainan gesit meskipun terbilang tak cukup tinggi secara postur.
Tinggi badannya hanya 168 centimeter yang terbilang ‘sedang’ untuk ukuran atlet, namun dia mampu mengelola tubuhnya dengan baik.
Media-media asing seperti Aiyuke bahkan tak segan menunjukkan kekagumannya bahwa di balik postur yang tak terlalu tinggi, Markis Kido adalah pemain yang gesit dan punya kecepatan luar biasa.
“Kido tingginya hanya 168 cm dan memiliki tubuh gempal, tapi kedua kakinya berotot, mampu berlari, lompatannya tinggi, dan kecepatannya bagus, kedua lengannya bak bom yang siap meledak.”
“Dia bisa menyerang dalam waktu singkat dan ruang yang sempit. Pengembalilan pukulan yang berkualitas tinggi. Dia memiliki pukulan yang kuat, landing yang mengecoh, koherensi yang cepat, dan pertahanan yang sulit. Dia adalah salah satu dari pejuang hebat di bulutangkis yang bisa menandingi Fu Haifeng,” puji Aiyuke.
Agaknya sepenggal kisah dari Markis Kido bisa menjadi teladan dari para juniornya, seperti Rehan Naufal Kusharjanto, ganda campuran bulutangkis Indonesia yang belakangan dibicarakan publik karena perut buncitnya terekspos.
Memiliki perut buncit, membuat bentuk tubuh Rehan Naufal Kusharjanto dinilai sebagian besar badminton lovers kurang proporsional sebagai atlet.
1. Markis Kido Sang Teladan
Perut buncit Rehan Naufal Kusharjanto itu terekspos dan pertama kali disentil oleh jurnalis ternama Ainur Rohman dalam sebuah cuitan di media sosial X.
Kondisi itu yang membuat publik di media sosial berpandangan bahwa menurunnya penampilan Rehan Naufal Kusharhanto dan Lisa Ayu Kusumawati di 2023 mungkin bisa disebabkan oleh faktor fisik dan stamina.
Ya, memang selain emas SEA Games 2023, dan menembus semifinal All England 2023, penampilan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati cenderung tak memuaskan.
Ganda campuran Indonesia itu kerap kali terdampar di babak pertama, bahkan sering terjegal dari pemain-pemain dengan ranking di bawah mereka.
Padahal penampilan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati di 2022 tak cukup buruk, bahkan mereka mampu tiga kali ke final.
Menyikapi fenomena tersebut, meski dimungkinkan ada faktor lain yang mempengaruhi, asumsi soal fisik mempengaruhi stamina dan performa Rehan Naufal Kbisa saja jadi fakta.
Kesimpulannya, dengan posturnya yang tidak terlalu tinggi untuk seorang atlet, Rehan Naufal Kusharjanto mungkin bisa menjadikan kisah Markis Kido sebagai salah satu sumber inspirasi.
Meski tidak terlalu tinggi secara postur, Markis Kido mengelola fisiknya dengan sangat disiplin, dan mampu memaksimalkan kelebihannya.
Dengan treatment pelatihan yang lebih baik, bukan mustahil Rehan Naufal Kusharjanto akan mengikuti jejak Markis Kido sebagai pebulutangkis cerdik, gesit, dan punya kecepatan di luar nalar.