Fajar/Alfian Minta Maaf Usai Putus Rekor Medali Ganda Putra Asian Games, Ngaku Tertekan
INDOSPORT.COM - Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, hanya bisa meminta maaf dan menjelaskan alasan mereka tersingkir dini di cabor bulutangkis Asian Games 2022.
Pasangan ranking 1 dunia ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto harus menghentikan langkahnya di babak perempat final Asian Games 2022 nomor perorangan.
Bertanding Binjiang Gymnasium, Kamis (05/10/23), Fajar/Rian tersingkir usai ditaklukkan pasangan kuda hitam asal Chinese Taipei, Lee Yang/Wang Chi-lin, dua set langsung 19-21, 18-21.
Hasil ini sekaligus memupuskan asa Faja Alfian/Muhammad Rian Ardianto memperbaiki medali perak yang mereka raih pada edisi Asian Games 2018 silam di Jakarta-Palembang.
Tentunya bukan hasil yang memuaskan mengingat Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto merupakan ganda putra ranking 1 BWF dan unggulan pertama di Asian Games 2022 kali ini.
Padahal, Fajar/Rian terbilang telah dinaungi keberuntungan berupa bye di babak pertama, sehingga mereka baru menjalani laga pertama di babak 16 besar.
Usai pertandingan, Fajar/Rian hanya bisa menyampaikan permohonan maafnya karena gagal mempersembahkan medali pada edisi Asian Games ke-19 ini.
“Kami mohon maaf kepada masyarakat Indonesia karena belum bisa memberikan medali untuk Indonesia,” ujar Rian dalam keterangan resmi PBSI.
“Semoga kedepannya, kami bisa lebih baik lagi dan harapannya pelan-pelan kami bisa kembali ke trek yang semestinya,” sambung Rian.
Fajar/Rian kemudian menjelaskan penyebab mereka gagal meraih kemenangan melawan Lee Yang/Wang Chi-lin. Diakui, mereka kerepotan melayani servis dan drive pasangan juara Olimpiade Tokyo tersebut.
1. Kata Fajar/Rian Rawan Lengser dari Status WR1
Rian menjelaskan bahwa Lee Yang/Wang Chi-lin bermain tanpa beban karena status mereka bukanlah pemain non-unggulan.
Hal ini memberi tekanan tersendiri bagi Fajar/Rian yang ujung-ujungnya mereka kerap melakukan kesalahan yang menguntungkan lawan.
“Lawan kami akui bermain lebih baik dan lebih lepas daripada kami. Kami banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri dan beberapa kali pengembalian kami tanggung sehingga menguntungkan bagi lawan. Sebenarnya kami sudah tahu harus bermain seperti apa tapi hari ini pertahanan dan drive kami kurang maksimal," ujar Rian.
Fajar Alfian juga menambahkan servis dan drive Lee Yang/Wang Chi-lin sangat merepotkan. Hal ini membuat dia dan Fajar melakukan kesalahan saat mencoba mengembalikan shuttlecock.
“Servis mereka terutama servis lob-nya cukup mengganggu kami. Selain itu, kami juga kalah di adu drivenya. Kecepatan dan tenaga mereka yang besar membuat kami kerepotan. Di gim pertama dan gim kedua poin-poin krusial sangat penting apalagi dengan kondisi seperti tadi, poinnya ketat. Tapi lagi-lagi mereka lebih yakin, lebih percaya diri,” sahut Fajar.
Dengan mereka kalah di babak perempat final Asian Games 2022, maka besar kemungkinan status mereka sebagai WR1 di ranking BWF bakal dilengserkan oleh pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.
Hal ini dikarenakan Rankireddy/Shetty berpeluang besar melaju jauh hingga babak final, yang membuat poin ranking BWF mereka bertambah.
Fajar/Rian pun tampaknya tidak menampik situasi tersebut menjadi tekanan tersendiri. Mereka dituntut harus selalu tampil apik untuk mempertahankan posisi sebagai WR1 dalam beberapa turnamen terakhir.
“Setiap pemain pasti ada tekanan untuk mencapai yang lebih baik lagi. Mungkin mempertahankan lebih sulit dari mendapatkan jadi di posisi ini kami harus lebih sabar dan lebih kerja keras lagi,” kata Fajar.
“Kami mohon dukungan semua pihak, semoga situasi sulit yang sedang kami alami ini tidak lama dan bisa cepat bangkit. Bisa kembali menemukan kepercayaan diri kembali,”pungkas Fajar.
Harapan Indonesia di cabor bulutangkis Asian Games hanya menyisakan dua wakil, yakni Anthony Sinisuka Ginting dan Gregoria Mariska. Ginting melawan pahlawan tuan rumah Li Shi Feng, Sementara Gregoria akan berhadapan dengan wakil Jepang, Aya Ohori .