Sang Kakak Bocorkan Perjuangan Chiara Marvella Jadi Kuda Hitam di Kejuaraan Dunia Junior
INDOSPORT.COM – Pebulutangkis Indonesia, Ivanna Celia Handoyo, sekaligus kakak kandung Chiara Marvella Handoyo membocorkan perjuangan sang adik sukses menjadi kuda hitam di Kejuaraan Dunia Junior 2023.
Tunggal putri Indonesia, Chiara Marvella Handoyo layak disebut kuda hitam karena mampu menjadi kejutan di Kejuaraan Dunia Junior 2023.
Bagaimana tidak, meski merupakan pemain non unggulan, Chiara berhasil mengalahkan sejumlah pemain tangguh di ajang Eye Level Cup tersebut.
Salah satunya ialah Chiara berhasil membuat keok unggulan pertama asal Jepang sekaligus peringkat 1 dalam ranking BWF junior, yakni Tomoka Miyazaki.
Chiara sukses menumbangkan Tomoka Miyazaki dengan skor 21-14, 18-21 dan 22-20 di perempat final Kejuaraan Dunia Junior 2023.
Mampu tampil gemilang juga mengantarkan Chiara tembus ke final, namun ia harus puas dengan statusnya sebagai runner-up.
Sayangnya, Chiara Marvella Handoyo gagal membawa pulang gelar juara usai kalah dari Pitchamon Opatniputh dengan skor 11-21 dan 9-21 di partai final.
Meski gagal meraih gelar juara, perjuangan Chiara Marvella Handoyo patut diacungi jempol. Apalagi jika mendengar segala usahanya untuk menembus final dari kesaksian Ivanna Celia Handoyo selaku sang kakak kandung.
Ivanna merupakan kakak kandung Chiara yang pernah berada di bawah naungan PB Djarum. Kini dirinya memutuskan untuk bermain dan bergabung dengan klub bulutangkis China.
Meski terpisah oleh jarak, Ivanna Celia Handoyo paham betul bagaimana perjuangan Chiara Marvella untuk menembus final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023.
1. Chiara Marvella Direcoki Cedera?
Saat diwawancarai secara eksklusif oleh INDOSPORT, Ivanna Celia Handoyo merasa bangga dengan pencapaian Chiara di Kejuaraan Dunia Junior 2023.
“Iya puji Tuhan bangga sama Chiara yang sudah berjuang sampai ke final, aku berharap semoga ke depannya dia bisa lebih baik di level senior,” kata Ivanna.
Sang kakak pun mengatakan bahwa sejatinya Chiara bermain nothing to lose di final kemarin, namun kendala pada kakinya cukup membuat penampilannya sedikit terhambat.
“Menanggapi laga final kemarin sih emang dia bilang agak ada sedikit kendala di kakinya jadi pola permainannya tidak maksimal. Gitu sih, kalau masalah gugup sih nggak ya karena pasti nothing to lose karena inilah pencapaian terbaik Chiara,” jelasnya lagi.
Sebagai seorang kakak dan juga pebulutangkis profesional, Ivanna turut memberikan komentarnya tentang sang adik, di mana ia mengatakan bahwa Chiara sudah memberikan segalanya.
“Saya sangat tahu proses yang telah dilalui oleh Chiara selama persiapan menjelang pertandingan-pertandingan besar seperti AJC dan WJC tahun ini.
“Saya tahu di final kemarin performa Chiara mungkin tidak sesuai ekspektasi para pendukung, tapi saya tahu dan yakin kok she did her best and she put all of her effort for the match,” tukasnya.
Ivanna juga memahami bahwa adiknya memang kalah level dari Pitchamon Opatniputh yang memiliki jam terbang yang lebih tinggi.
Terakhir, Ivanna berharap bahwa Chiara bisa diberikan lebih banyak jam terbang yang lebih banyak, dan mengingatkan adiknya agar tidak cepat puas.
“Mungkin kalau untuk ke depannya semoga Chiara dikasih kesempatan tanding lebih banyak yah dan juga kalau buat Chiara nya sendiri jangan merasa puas dengan hasil ini,”
“Supaya ke depannya bisa lebih improve lagi ya karena ini bukan akhir tapi ini awal dari karier bulutangkis dia yang nantinya harus cepat adaptasi di kelas senior,” ucapnya.