Kronologi Cedera Lutut Parah An Se-young, Bisa Senasib Kento Momota?
INDOSPORT.COM – Kronologi cedera lutut parah tunggal putri Korea Selatan, An Se-young, apakah dapat menyusul kejatuhan Kento Momota?
Melalui media sosial X, jurnalis olahraga A. Ainur Rohman baru saja mengulas cedera An Se-young yang didapat di final Asian Games 2022, Sabtu (07/10/23).
Ranking 1 BWF sektor tunggal putri itu sebelumnya menderita cedera lutut di akhir gim pertama di final Asian Games 2022 ketika melawan Chen Yufei dari China.
Wanita yang dijuluki Bocah Ajaib itu itu dilaporkannya mendengar suara ‘klik’ di lututnya yang menandakan ada kemungkinan bagian tendon di lutut kanannya yang sobek.
An Se-young jelas harus merasakan sakit yang luar biasa, terutama di gim dua, tetapi sang pebulu tangkis itu tetap mantap melanjutkan pertandingan karena masih merasa sanggup.
An Se-young diklaim bilang mungkin inilah kesempatan terakhirnya meraih emas Asian Games 2022 hingga akhirnya perjuangannya membuahkan hasil seusai mengalahkan Chen Yufei dengan skor 21–18, 17–21, 21–8.
Wanita berusia 21 tahun tersebut awalnya dilaporkan beberapa media Korea Selatan bakal menjalani rehabilitasi selama 2-5 pekan guna menyembuhkan lututnya.
Namun, A. Ainur Rohman bertanya kepada pelatih tunggal Korea Selatan, Rony Agustinus, dan menyatakan bahwa An Se-young masih harus menjalani perawatan intens, sementara hasil MRI-nya belum keluar.
Oleh sebab itu, berapa lamanya An Se-young absen masih belum diketahui, sementara Kim Hak-kyuk selaku head coach Korea Selatan akan mengumumkan kondisi An Se-young, bagaimana cederanya, dan berapa lama dirinya akan absen dalam beberapa hari ke depan.
Satu hal yang pasti ditakutkan adalah cedera lutut An Se-young ini dapat membawa kejatuhan baginya, seperti yang dialami tunggal putra Jepang, Kento Momota.
1. An Se-young Ditakuti Senasib dengan Momota
An Se-young jelas ditakuti akan mengalami nasib nahas layaknya tunggal putra Jepang, Kento Momota, yang sebelumnya juga mengalami cedera.
Hanya saja, cedera yang dialami Kento Momota didapatkannya ketika mengalami kecelakaan mobil pada (13/01/20) lalu selepas menjuarai Malaysia Masters.
Cedera yang didapatkannya ketika kecelakaan tersebut lantas sangat memengaruhi performanya di atas lapangan sehingga Momota yang awalnya perkasa, akhirnya mengalami kejatuhan yang mungkin tak pernah terbayangkan olehnya.
Terlebih lagi, Paduka Kento Momota pada saat itu juga menghuni ranking 1 BWF sektor tunggal putra dan serangkaian penampilannya yang kini sudah tak konsisten membuatnya kini terpersok ke ranking 48 BWF per (10/10/23).
Itu adalah cerita dari Kento Momota yang sempat menjadi monsternya tunggal putra yang belum bisa bangkit lagi meskipun sudah tiga tahun berlalu sejak kecelakaan mobil itu terjadi.
Maka dari itu, An Se-young diharapkan untuk tidak mengalami nasib serupa dengan Kento Momota, apalagi sang bocah ajaib itu kini juga tengah menghuni ranking 1 BWF layaknya Momota pada masa jayanya.
Namun, pastinya ada kekhawatiran bahwa cedera An Se-young akan memengaruhi performanya, apalagi sang pebulu tangkis menderita cedera lutut yang biasanya menjadi mimpi buruk bagi atlet olahraga.
Mereka yang sudah sembuh dari cedera lutut biasanya sudah tidak bisa menemukan performa terbaik mereka karena hilangnya kecepatan dan kekuatan.
Jika sampai begitu, tentu misi An Se-young untuk mengikuti jejak Lin Dan, yang meraih grand slam, dapat tak tercapai gara-gara cedera lututnya itu.
Sekadar informasi, An Se-young tinggal membutuhkan medali emas di Kejuaraan Asia, Piala Sudirman, dan Olimpiade untuk melengkapi koleksi gelar yang diraihnya agar dapat bersanding dengan legenda tunggal putra China, Lin Dan.