x

Agung Firman Didesak Mundur, 3 Ketum PBSI Ini Pernah Bawa Tim Bulutangkis Indonesia Berjaya

Jumat, 20 Oktober 2023 13:46 WIB
Penulis: Serly Putri Jumbadi | Editor: Indra Citra Sena
Kilas balik tiga Ketum PBSI yang pernah membawa tim bulutangkis Indonesia berjaya usai muncul tuntutan Agung Firman Sampurna untuk mundur dari jabatannya.

INDOSPORT.COM – Kilas balik tiga Ketum PBSI yang pernah membawa tim bulutangkis Indonesia berjaya usai muncul tuntutan Agung Firman Sampurna untuk mundur dari jabatannya.

Kegagalan tim bulutangkis Indonesia di Asian Games 2022 masih menjadi topik panas di jagat media sosial. Anthony Ginting dkk pulang dengan nol medali.

Baca Juga

Ketum PBSI yakni Agung Firman Sampurna dinilai Badminton Lovers menjadi yang paling bertanggung jawab dengan sejarah miris Indonesia di Asian Games 2022.

Apalagi pernyataan terbarunya yang enggan mundur dari kursi Ketum PBSI langsung membuat penggemar bulutangkis naik darah.

Tak hanya di Asian Games, prestasi tim bulutangkis Indonesia di bawah PBSI yang saat ini diketuai Firman Agung Sampurna itu juga makin merosot.

Kendati demikian, beberapa Ketum PBSI sebelum Agung rupanya pernah membawa Indonesia berjaya di pentas bulutangkis dunia seperti Gita Wirjawan, Try Sutrisno dan Ferry Sonneville. Berikut rangkumannya.

Gita Wirjawan

Sosok Gita Wirjawan tentu tak asing lagi di kalangan Badminton Lovers. Ia pernah menjadi penyelamat bulutangkis Indonesia pada periode 2012 hingga 2016.

Baca Juga

Ya, ia menjadi penyelemat Indonesia yang sebelumnya gagal total di Olimpiade London 2012, di mana kala itu PBSI diketuai oleh Djoko Santoso.

Selama kepemimpinannya, Indonesia bisa mencetak beberapa gelar juara di ajang bergengsi, seperti dua medali emas di Kejuaraan Dunia 2013, dua gelar juara All England di tahun 2013 dan 2014, hingga juara umum di SEA Games 2013 dan 2015.

Prestasi membanggakan di era kepemimpinan Gita Wirjawan adalah dua medali emas Asian Games 2014 hingga medali emas di Olimpiade Rio 2016.

Indonesia sendiri berhasil menyabet medali emas di Asian Games 2014 melalui Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari.

Sementara di Olimpiade Rio 2016, Indonesia sukses menyabet medali emas melalui Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di nomor ganda campuran.

Baca Juga

1. Try Sutrisno

Mantan Ketua Umum PBSI Jend (Purn) Try Sutrisno

Usai viral desakan mundur Agung Firman Sampurna dari jabatannya, salah satu mantan Ketum PBSI yakni Try Sutrisno kembali mencuat namanya di media sosial.

Bukan tanpa sebab, mancuatnya nama Try Sutrisno karena kiprahnya yang luar biasa ketika menjabat sebagai Ketum PBSI pada periode 1985-1993.

Baca Juga

Try menjadi sosok yang sangat dihormati di dunia bulutangkis Indonesia karena dikenal sebagai satu-satunya Ketum PBSI yang mau terjun langsung ke lapangan.

Di bawah kepemimpinannya, Indonesia berhasil menyabet beragam prestasi mentereng seperti emas Olimpiade hingga Kejuaraan Dunia.

Try Sutrisno berhasil mengantarkan tim bulutangkis Indonesia meraih medali emas pertama di Olimpiade tepatnya pada edisi 1992 di Barcelona.

Kala itu, Susy Susanti berhasil menyabet emas di nomor tunggal putri usai mengalahkan rival beratnya asal Korea Selatan, Bang Soo-hyun di Olimpiade Barcelona.

Selain itu, ada Alan Budikusuma yang juga berhasil menyabet medali emas di nomor tunggal putra usai mengalahkan wakil senegara, Ardy B Wiranata.

Baca Juga

Ferry Sonneville

Legenda bulutangkis Indonesia yakni Ferry Sonneville menjadi sosok Ketum PBSI yang pernah membawa tim bulutangkis Indonesia berjaya pada masanya.

Tak hanya menjadi seorang atlet bulutangkis, Ferry juga turut andil dalam mendirikan PP PBSI pada tahun 1951 dan ikut mendirikan KONI pada 1966.

Ia menjadi Ketum PBSI pada periode 1981-1985, di mana Ferry Sonneville berhasil mengantarkan Indonesia meraih Juara Dunia hingga Piala Thomas.

Tepatnya pada Piala Thomas edisi 1984, Ferru menjadi sosok penting keberhasilan Indonesia menjadi juara usai mengalahkan China dengan skor 3-2.

Sementara itu, Ferry Sonneville juga dikenal sebagai Ketum PBSI yang memiliki sejumlah aturan kontroversial salah satunya mengubah sponsor perorangan menjadi kolektif.

Bahkan, beberapa aturan tersebut membuatnya dikritik oleh beberapa legenda bulutangkis. Salah satunya adalah Tan Joe Heok.

Hal ini membuat Ferry lengser dari kursi ketua umum PBSI dan digantikan dengan Dick Sudirman yang menjabat pada 1981 hingga 1985.

Baca Juga
PBSIGita WirjawanIn Depth SportsBulutangkisFerry SonnevilleBerita BulutangkisAgung Firman SampurnaIndepth

Berita Terkini