9 Legenda Olimpiade Diundang Audiensi Pokja Race to Paris, Siap-siap ‘Keramasi’ PBSI?
INDOSORT.COM - Sebanyak 9 legenda bulutangkis yang pernah memenangkan medali emas Olimpiade dipanggil oleh Pokja Road to Olympic Paris 2024. Apakah ini sinyal PBSI akan banjir kritikan?
Sembilan legenda tersebut di antaranya peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, yakni pasangan suami istri Alan Budikusuma dan Susy Susanti.
Kemudian ada Ricky Subagja (Olimpiade Atlanta 1996), Candra Wijaya (Olimpiade Sydney 2000), Taufik Hidayat (Olimpiade Athena 2004).
Selain itu dipanggil juga peraih medali emas Rio 2016, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir serta mantan ganda putri Greysia Polii yang meraih emas di Tokyo 2021 silam.
Para legenda Olimpiade diundang secara khusus oleh Pokja Road to Paris 2024 untuk audiensi di Pelatnas PBSI Cipayung pada Senin (23/10/23) besok.
Surat undangan pun terlampir sebagaimana diunggah salah satu jurnalis ternama Indonesia, Ainur Rohman melalui cuitan di akun Twitter.
Dipanggilnya 9 legenda Olimpiade ini bisa dibilang sebuah gebrakan pertama Pokja Road to Olympic Paris 2024 yang dipimpin oleh Muhammad Fadil Imran.
Hal ini sesuai dengan amanat dari Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna, sebagai bentuk tanggung jawab menyusul gagalnya Indonesia meraih satu pun gelar di Asian Games 2023.
Kendati demikian, undangan kepada para legenda ini terbilang cukup mengejutkan mengingat periode Kualifikasi Olimpiade Paris 2024 (Road to Paris) sudah berjalan hampir lima bulan sejak Mei lalu.
Sejumlah Badminton Lovers lantas meninggalkan jejak komentar bahwa hal ini menjadi salah satu bukti bahwa PBSI tengah panik dengan performa para pemain jelang Olimpiade Paris 2024.
1. Kritik Menanti PBSI
Beberapa Badminton Lovers merasa bahwa PBSI sudah terlambat untuk berbenah menyusul hasil buruk yang diraih tim bulutangkis di Asian Games 2023 kemarin.
Bukan hanya itu, beberapa dari mereka menitip pesan kepada para legenda untuk masukan dan bahkan kritikan pedas jika perlu terkait kinerja buruk PBSI di era Agung Firman Sampurna.
“Tapi ini memang sudah panik sih, mau target emas tapi rasa ragu dengan performa belakangan ini. Semoga para legenda gak terlalu ambil hati. Sejak awal memang PBSI era ini terlalu gak jelas, hitungannya sejak kontrak pelatih,” tulis akun @AditiaDG1.
“Masih ada waktu. Jika memang mau benar2 berbenah. Kita sambut baik dulu langkah ini. Semoga sj bukan bualan sj, dan semoga langkah baik buat evaluasi cepat di sisa waktu yg ada,” akun @th_nico menambahkan.
“Legenda-legenda semua yang diundang, mohon datang aja.. Titip omelin, marahin, gebrak-gebrak aja mejanya Titipan BL om/tante Legenda-legenda Olympic,” sahut akun @ayanahawa.
“Yaudah pak dateng aja dulu, terus marahin di tempat, saya titip pesan ya bilangin pak firman "minimal malu,” tambah akun @boladitangkis.
“Giliran begini aja baru sibuk sana sini, kenapa? panik kah? Lucu banget emang asosiasi olahraga yang satu ini, hobinya ngebadut mulu,” tulis akun @lesgoww.
Sementara itu, Candra Wijaya selaku salah satu legenda yang diundang oleh Pokja Road to Olympic Paris 2024 juga mengaku terkejut dengan ajakan audiensi ini.
Pasalnya, menurut Candra Wijaya, dalam kondisi terpuruk pihaknya baru dilibatkan atau diundang. Namun, ketika kondisi baik, seolah-olah tidak dianggap dan dilupakan.
’’Mungkin jika diminta masukan atau sumbangsih, ya tentunya ini baik ya. Tapi, saya cukup surprise lah,’’ tutur Candra Wijaya melansir dari Jawa Pos.
’’Jadi menurut saya, ada kurang fair-nya di sini sih,’’ ucapnya.
Teranyar, Indonesia tanpa gelar juara di ajang Denmark Open 2023 setelah satu-satunya wakil tersisa, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri dikalahkan ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik di babak final, Minggu (22/10/23).