Ada An Se-young, 3 Pebulutangkis yang Pernah Dihukum PBSI Negaranya
INDOSPORT.COM – Mengulas tiga bintang bulutangkis yang pernah dihukum oleh PBSI negaranya. Terdapat An Se-young dalam daftar tersebut.
Diketahui, An Se-young menjadi pebulutangkis tersukses di musim 2023 dengan mengoleksi total 10 gelar juara serta dua runner-up.
Namun, pada 2019 lalu, tunggal putri nomor satu dunia itu pernah dirumorkan mendapat hukuman berupa skorsing dari Asosiasi Bulutangkis Korea Selatan (BKA).
Selain dia, beberapa pebulutangkis China diketahui juga sempat mendapat hukuman dari PBSI negaranya seperti Shi Yuqi dan Zhao Junpeng.
Sehingga, INDOSPORT mencoba untuk merangkum beberapa pebulutangkis yang pernah dihukum PBSI negaranya seperti An Se-young, Shi Yuqi dan Zhao Junpeng.
An Se-young
Kabar ini pertama kali berembus pada 2019 lalu melansir unggahan di akun Instagram pribadi An Se-young ketika berlaga di Liga Nasional Korea Selatan.
Unggahan ratu bulutangkis tunggal putri asal Korea Selatan itu lantas membuat Badminton Lovers menyebut ia kena skorsing dari BKA.
BKA diketahui telah mencoret nama An Se-young dari Denmark Open 2019, di mana turnamen ini menjadi sangat penting karena berlevel S750.
Isu ini semakin panas usai media China, Aiyuke, menyebut An kena skors dari BKA dan dilarang bertanding di turnamen selama enam bulan imbas dari protesnya di media sosial.
Namun, isu ini disanggah oleh media Korea Selatan, Naver, yang mengungkapkan An tak mendapat hukuman dari BKA namun karena cedera.
“Meski bermain dengan cedera, dia menunjukkan ‘sebagai pemain kelas dunia’ dengan memimpin tim ke final Festival Olahraga Nasional ke-103 yang berakhir Rabu (05/10/22).”
“Sekarang (usai berpartisipasi di Liga Nasional Korea Selatan), dia dia akan bertarung dengan cedera pergelangan kaki kanan yang masih mendera,” tulis Naver.
1. Shi Yuqi
Berbeda dengan An Se-young yang hanya sekadar rumor belaka, tunggal putra China yakni Shi Yuqi benar adanya pernah diskors oleh PBSI negaranya.
Hukuman tersebut dijatuhkan kepada Shi Yuqi dari Asosiasi Bulutangkis China (BKA) usai bertanding di Piala Thomas pada edisi 2020 lalu.
Shi Yuqi dijathu hukuman usai membuat keputusan kontroversial karena mundur di tengah pertandingan semifinal Piala Thomas setelah Kento Momota mendapat game point.
Tepatnya Shi Yuqi mundur dari pertandingan pada kedudukan 20-22, 5-20 saat berjumpa Kento Momota di babak semifinal Piala Thomas 2020.
Usai pertandingan, Shi Yuqi menyebut dirinya belum kalah secara teknis dari Kento Momota karena mundur di saat lawannya meraih match point.
Alhasil, tunggal putra rival berat Anthony Ginting itu dijatuhi hukuman dilarang bertanding selama setahun dari PBSI-nya China.
“Kami telah menghukumnya secara internal, dengan periode skorsing satu tahun. Pada asosiasi kami, semua telah mendiskusikannya sehingga kami memberinya hukuman skorsing satu tahun,” kata Ketum CBA, Zhang Jun.
Zhou Junpeng
Tak hanya Shi Yuqi yang pernah mendapat hukuman skorsing dari PBSI-nya China atau CBA, tunggal putra lainnya yakni Zhao Junpeng diketahui juga pernah dihukum.
Zhao Junpeng baru-baru ini membuat kejutan dengan muncul di Hong Kong Open 2023 usai absen di beberapa turnamen bulutangkis musim ini.
Dilansir dari Sports Sina, Zhao Junpeng diketahui mendapat hukuman skorsing dari CBA dengan dilarang bertanding selama empat bulan.
Asosiasi Bulutangkis China (CBA) menghukum rival Jonatan Christie itu karena tindakan indisipliner karena sempat telat latihan.
Hal ini pun membuat Zhao Junpeng harus mendapatkan hukuman dilarang bertanding selama empat bulan, terhitung dimulainya perhitungan Olimpiade Paris 2024.
Yakni sejak dimulainya Piala Sudirman 2023, Zhao Junpeng sudah tidak boleh lagi tampil selama empat bulan di beberapa turnamen bulutangkis
Kini hukumannya telah dicabut dan tunggal putra andalan China itu sudah comeback mulai dari Korea Open 2023 pada pertengahan Juli lalu.