Rahasia Anti-Cedera Jawara Olimpiade Candra Wijaya, para Junior Wajib Belajar
INDOSPORT.COM - Legenda bulutangkis yang pernah juara Olimpiade Sydney, Candra Wijaya, membeberkan rahasia tidak pernah cedera di sepanjang kariernya.
Candra Wijaya memiliki perjalanan panjang dalam kariernya sebagai pemain bulutangkis. Dia mengawali kariernya sejak usia 12 tahun dan memutuskan pensiun pada 2012 silam.
Deretan prestasi mentereng pun berhasil diraih oleh pebulu tangkis berjulukan ‘Angin Taifun’ itu. Salah satunya, medali emas Olimpiade Sydney 2000 bersama Tony Gunawan.
Selain itu, Candra Wijaya telah tujuh kali memperkuat tim Piala Thomas Indonesia dengan dua gelar juara pada 1998 dan 2000 serta enam kali memperkuat tim Piala Sudirman.
Candra merebut berbagai gelar juara dengan banyak pasangan baik di ganda putra maupun ganda campuran.
Pemain-pemain yang pernah berpasangan dengannya di antaranya Ade Sutrisna, Sigit Budiarto, Tony Gunawan, Nova Widianto, Eliza Nathanael, dan Jo Novita.
Namun terlepas dari rentetan prestasi yang pernah diraihnya, Candra Wijaya diketahui hampir tidak pernah diadang oleh cedera.
Hal ini juga diungkapkan langsung oleh Candra Wijaya saat ditemui awak redaksi media olahraga INDOSPORT pada Jumat (27/10/23) kemarin.
“Sepanjang karier saya relatif tidak pernah mengalami cedera parah,” ujar Candra Wijaya.
Candra Wijaya menuturkan dia baru mulai merasakan cedera pada bagian pinggang. Itu pun terjadi menjelang dia memutuskan gantung raket.
“Baru mulai cedera pinggang ketika sudah berumur mendekati pensiun,” tambah Candra.
1. Apa Sih Rahasia Candra Wijaya Tidak Pernah Cedera?
Rupanya, Candra Wijaya tidak pernah mengalami cedera selama aktif bermain bulutangkis karena dia selalu menerapkan disiplin.
Pria yang kini berusia 48 tahun tersebut selalu disiplin dalam menempa fisik baik masih di klub bulutangkis maupun saat gabung pelatnas.
“Buah dari kedisiplinan menempa fisik di pelatnas,” ungkap Candra Wijaya.
Sebagai seorang atlet, disiplin dalam berolahraga merupakan kunci utama agar bisa sukses berprestasi secara maksimal.
Dengan menerapkan kedisiplinan ini, tubuh akan terlatih untuk tahu kapan momen terbaik dan kapan harus beristirahat.
Dengan demikian, risiko cedera pun bisa dihindari sedini mungkin. Sebab, jika sudah terlanjur dihadang cedera, ini akan menghambat sang atlet dalam mengejar prestasi.
Tentunya resep Candra Wijaya ini bisa menjadi salah satu ilmu berharga untuk para pebulu tangkis, baik yang sudah berada di top dunia maupun yang masih junior.
Untuk diketahui, cedera saat saat ini memang tengah jadi salah satu perhatian para pecinta bulutangkis di tanah air.
Kekhawatiran ini tak lepas dari banyaknya pemain Indonesia mengenakan tap atau plester di bagian yang rawan cedera ketika bertanding.
Selain itu, risiko cedera lebih sering terjadi karena padatnya jadwal turnamen sehingga sang atlet tidak memiliki banyak waktu untuk pemulihan.