Nahlo! 'Kerasukan' Kevin Sanjaya, Aksi Tengil Shohibul Fikri Dihujat Media Denmark
INDOSPORT.COM - Aksi tengil Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana di final French Open 2023 menuai hujatan dari media Denmark.
Ajang bulutangkis French Open 2023 telah tuntas digelar pada Minggu (29/10/23). Indonesia berhasil menyabet satu gelar di nomor tunggal putra lewat Jonatan Christie.
Indonesia sejatinya bisa merebut dua gelar dari French Open 2023. Sayang, pasangan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana yang tampil di final gagal memetik kemenangan.
Menghadapi unggulan ketujuh asal Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, Bagas/Fikri takluk dengan skor 14-21, 21-10, 18-21.
Alhasil, Bagas/Fikri pun harus memperpanjang puasa gelar setelah sebelumnya juga gagal meraih titel di Denmark Open 2023 kendati berhasil mencapai babak final.
Terlepas dari kekalahan ini, Muhammad Shohibul Fikri sempat menunjukkan aksi tengil, yang sekilas mengingatkan publik pada sosok Kevin Sanjaya.
Momen tersebut terjadi pada gim pertama, saat Bagas/Fikri tertinggal 1-6 dari wakil Denmark. Anders Skaarup Rasmussen berupaya menambah poin dengan mengangkat bola ke belakang Muhammad Shohibul Fikri.
Sayang, pukulan Anders Skaarup Rasmussen terlalu kuat, sehingga bola jatuh di luar lapangan. Poin pun bertambah untuk wakil Indonesia.
Namun, Muhammad Shohibul Fikri sempat melakukan provokasi sesaat setelah bola meninggalkan lapangan. Ia menggerakkan tangannya seolah ingin memukul bola, padahal shuttlecock telah meninggalkan lapangan.
Aksi tengil inilah yang disoroti oleh media Denmark, TV 2. Mereka menyebut tindakan Muhammad Shohibul Fikri terlalu dibuat-buat dan tidak layak dilakukan oleh pemain senior.
1. Aksi Fikri Mendapat Kecaman
"Pelatih mereka duduk dan tertawa, tapi ini aneh dan sangat provokatif. Tingkahnya seperti pemain junior," ujar komentator saat pertandingan, Dennis Bostrup dan Jim Laugesen.
Sementara itu Kim Astrup juga memberikan pendapatnya soal tingkah tengil Muhammad Shohibul FIkri.
"Saya tidak bisa berhenti tertawa. Mereka kelihatan gugup di awal, jadi saya langsung tertawa begitu dia melakukannya. Tapi saya merasa tindakannya konyol dan canggung," kata Kim Astrup.
"Mereka adalah anak-anak yang baik. Tak ada yang salah dengan itu. Bahkan, jika dilihat lagi, itu adalah gaya bermain yang sangat bagus," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, pakar bulutangkis, Jim Laugesen, menyatakan bahwa aksi Muhammad Shohibul Fikri menunjukkan dengan jelas seberapa dewasa mental sang pemain jika dibandingkan dengan pasangan Denmark.
"Biarlah dia melakukan sesukanya, walaupun terasa aneh. Saya sendiri terkesan dengan bagaimana pasangan kita (wakil Denmark) menanggapinya," ujar Jim Laugesen.
"Saya melihat Kim dan Anders tidak terpancing atau bagaimana pun. Mereka benar-benar tenang dan kalem, bahkan tidak berteriak. Mereka membiarkannya melakukan semua itu," katanya menambahkan.
Tidak adanya rasa dendam yang tertinggal dari pasangan Denmark juga tampak saat seremoni pemberian hadiah. Baik Astrup/Rasmussen dan Bagas/Fikri tampak tersenyum lebar di podium.
Dengan gagalnya Bagas/Fikri merebut titel French Open 2023, mereka mesti menanti lebih lama lagi untuk bisa menambahkan gelar World Tour mereka.
Terakhir kali Fikri/Bagas menyabet gelar World Tour adalah pada All England 2022, saat mereka mengalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di partai final.