Mengenal Dharma Gunadi, Tetangga Herry IP yang Lama Melatih Bulutangkis di Jerman

INDOSPORT.COM – Mengenal Dharma Gunadi, eks pebulutangkis Indonesia yang ternyata tetangga Herry IP dan sempat menjadi pelatih bulutangkis di Jerman.

Dharma Gunawi atau Dharma Gunadi merupakan salah satu mantan pebulutangkis yang dimiliki oleh Indonesia di masa lalu.

Awal kariernya di dunia tepok bulu ternyata berkat andil dari sosok Herry IP yang kini menjadi pelatih ganda campuran PBSI.

Pria kelahiran 9 Februari 1971 itu sejak kecil memang tertarik dengan dunia olahraga, bahkan sempat menjadi anggota klub renang dan tenis meja.

Namun semuanya berubah setelah dirinya bertemu dengan Herry IP, yang ternyata merupakan salah satu tetangganya.

Herry IP yang saat itu masih menjadi pelatih ganda Putra menganjurkan Dharma untuk menekuni olahraga bulutangkis.

Anjuran yang diberikan oleh Herry IP pun dilaksanakannya, dan kemudian bergabung dengan klub bulutangkis PBI Solah selama tiga tahun.

Menurut informasi tambahan dari PB Djarum, kemudian ia bergabung dengan PB Tangkas Jakarta sebelum akhirnya berlabuh bersama PB Djarum.

Dharma Gunadi menjadi salah satu dari tiga peserta yang berhasil lolos audisi PB Djarum yang diikuti oleh 1.000 atlet kala itu.

Meski berat harus berpisah dengan kedua orang tuanya karena harus mengeyam ilmu di Kudus, namun pengorbanannya pun berujung manis karena kariernya mulai menanjak setelah bergabung dengan PB Djarum.

Saat pertama kali mengikuti kompetisi, Dharma sukses meraih gelar juara di ganda taruna putra Munadi Cup di Jawa Tengah.

Sejak saat itu dirinya diprospek untuk menjadi pemain ganda putra oleh Christian Hadinata dan pindah ke Jakarta yang merupakan tempat latihan utama ganda putra.

Karier Dharma Gunadi sebagai pebulutangkis ganda putra pun terus menanjak dan meraih berbagai gelar juara.

Salah satu yang paling diingat ialah menjadi runner-up di Kejuaraan Dunia Junior, yang membuatnya juga lolos Seleknas Pratama di Pelatnas PBSI.

1. Pilih Berkarier di Jerman hingga Kembali Pulang ke Indonesia

Meski lolos Seleknas Pratama di Pelatnas PBSI, namun Dharma Gunadi merasa dilema karena dihadapkan dengan pilihan berat.

Yakni melanjutkan kariernya di Seleknas Utama Pelatnas PBSI atau menerima tawaran untuk berkarier di Jerman.

Namun akhirnya Dharma mantap memilih untuk berkarier di Jerman karena telah berpikir panjang perihal nasib pendidikannya di masa depan.

“Saat itu saya bingung. Kalau saya ke Jerman saya bisa sekolah sambil tetap bermain bulutangkis. Kalau di Indonesia, misalnya gagal jadi atlet, saya juga bingung mau jadi apa. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk ke Jerman,” ucap Dharma, dilansir dari PB Djarum.

Dharma pun akhirnya bermain di Jerman dan berpasangan dengan sejumlah pemain salah satunya ialah Yoseph Phoa yang merupakan pebulutangkis asal Indonesia.

Selama di Eropa, Dharma Gunadi ternyata tak hanya didapuk sebagai seorang pemain namun juga sebagai pelatih.

Dharma pun cukup menikmati kehidupannya di luar negeri, hingga berkeluarga dan memiliki anak yang juga lahir di Jerman.

Namun setelah 25 tahun berkarier di Jerman, Dharma diminta sang ayah untuk pulang ke Indonesia karena alasan Keluarga.

“Saat liburan ke Indonesia Papi saya ajak ngomong untuk bisa pulang ke Indonesia, menjaga Mami. Nggak lama setelah itu ternyata Papi saya meninggal. Jadi ternyata itu amanah Papi, saya nggak bisa lupa. Saya harus balik ke Indonesia,” kenangnya.

Akhirnya dengan berat hati Dharma Gunadi memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Tak ingin menjadi pengangguran, ia pun menghubungi sejumlah petinggi PB Djarum untuk menanyakan pekerjaan.

Niat baik Dharma pun berbuah manis, di mana kehadirannya diterima baik oleh PB Djarum, dan didapuk menjadi pelatih sejak tahun 2017.

Meski diwarnai jalan terjal, namun Dharma Gunadi bertekad untuk menjaga pesan ayahandanya dan berusaha terus menciptakan atlet berprestasi di dunia bulutangkis.