Beri Klarifikasi, Yeremia Blak-blakan soal Kabar Perang Dingin dengan Pramudya
INDOSPORT.COM - Sempat viral karena 'perang dingin' di Denmark Open dan French Open 2023, Pramudya/Yeremia mengaku tidak ada masalah antara keduanya.
Konflik pasangan ini sebenarnya sudah terlihat sejak Arctic Open 2023, di mana Pram menunjukkan gestur tidak mau mendengarkan Yeremia dan saling diam-diaman di lapangan.
Dewi Fortuna memberi kesempatan pada Pramudya/Yeremia untuk lolos sampai ke babak perempat final Arctic Open 2023, tetapi komunikasi mereka tak juga membaik.
Pramudya/Yeremia kalah di tangan ganda putra Malaysia besutan Rexy Mainaky, Man Wei Chong/Kai Wun Tee, dengan skor 20-22, 18-21.
Selepas kekalahan ini, banyak hujatan yang dilayangkan pada Pramudya/Yeremia karena dianggap tidak profesional, dan membawa konflik pribadi mereka ke lapangan.
Namun, banyak pula yang bersimpati pada Yeremia, apalagi saat melihat ekspresi atlet asal Jakarta itu saat kocar-kacir menghalau bola sendirian di Arctic Open.
Ada satu momen di mana Yeremia jatuh, tetapi Pramudya cuek saja. Ada pula momen ketika Yere tertunduk lemas di lantai karena gagal mengembalikan bola yang ia kejar dengan susah payah.
Belum lagi saat Pramudya meninggalkannya tanpa bicara saat akhir pertandingan, Yere terlihat frustrasi dan menatap langit-langit, lalu menutup wajahnya dengan handuk.
Konflik mereka bahkan menjadi perhatian serius PBSI. Pelatih ganda putra, Arykno Miranat, turun tangan mendamaikan keduanya.
Namun belakangan, saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Yeremia Rambitan mengaku tidak ada masalah dengan Pramudya meski keduanya terlihat 'perang dingin' di Eropa.
1. Klarifikasi Yeremia soal Perang Dingin
Saat ditemui awak media di Pelatnas PBSI Cipayung, Jumat (3/11/23), Yeremia Rambitan mengaku tidak ada masalah dengan Pramudya. Mereka masih berlatih untuk tur berikutnya.
Namun, perang dingin di Eropa sulit untuk ditutupi. Yeremia mengaku hal itu adalah strategi mereka untuk meminimalkan komunikasi dan fokus pada dari masing-masing.
"Sebenarnya nggak ada masalah apa-apa ya. Kita dari Jakarta juga sudah komitmen ingin tembus Olimpiade. Mungkin lebih ingin fokus masing-masing saja sih kemarin," kata Yeremia.
Perang dingin yang paling kentara antara Pram/Yere sendiri adalah menghadapi sesama pemain Indonesia, Bagas/Fikri, di babak pertama Arctic Open 2023. Yeremia mengaku ini adalah strategi mereka.
"Pas main juga kan saya ngomong ke Pram pas lawan Bagas/Fikri (di Arctic Open), Pram nanti kita mainnya gini-gini aja ya, biasanya Fikri gini mainnya," sambung Yeremia lagi.
"Mungkin kelihatannya kayak nggak ngobrol, tapi aslinya ngobrol. Di luar lapangan juga kita makan bareng, breakfast bareng," tukas pebulu tangkis asal Jakarta itu.
Meskipun sudah membuat klarifikasi, banyak Badminton Lovers yang meragukan pernyataan Yeremia, karena ekspresinya di lapangan jauh dari kesan gimmick.
Setelah ini, Pram/Yere akan bertanding di Kumamoto Masters 2023 dan China Masters 2023. Menarik untuk melihat apakah mereka masih perang dingin di lapangan atau tidak.
Yeremia menyebut bahwa mereka tengah berjuang untuk tembus ke Olimpiade. Sekadar informasi, saat ini Pram/Yere masih tertahan di peringkat 20 ranking BWF ganda putra.
Sementara untuk klasemen Race to Paris, Pram/Yere masih tertinggal dari ganda Indonesia lainnya, mulai Fajar/Rian, Bagas/Fikri, Ahsan/Hendra, dan Leo/Daniel.