3 Titisan Susy Susanti yang Menghilang Usai Cedera dan Terdegradasi PBSI
INDOSPORT.COM – Mari mengulas tiga bintang bulutangkis PBSI titisan Susy Susanti yang seolah hilang kabar usai cedera, dari Nandini Putri Arumni hingga Asty Dwi Widyaningrum.
Diketahui, Susy Susanti menjadi legenda bulutangkis Indonesia dengan sederet prestasi dan pengabdiannya di sepanjang karier.
Sampai saat ini, Susy Susanti masih menjadi satu-satunya tunggal putri Indonesia yang mampu menyabet medali emas di ajang Olimpiade (1992).
Artinya hingga saat ini Indonesia masih harus berjuang untuk menemukan tunggal putri dengan bakat dan prestasi seperti Susy Susanti.
Meski mungkin belum ada yang menyamai prestasi Susy Susanti, namun Indonesia sebagai negara besar bulutangkis memiliki bibit-bibit tunggal putri yang luar biasa.
Contohnya saja Gregoria Mariska. Saat ini dengan perjuangan dan kerja kerasnya, Gregoria Mariska mampu meroket ke top tujuh ranking BWF.
Sayangnya, tidak semua seperti Gregoria Mariska. Hal itu lantaran ada beberapa calon penerus Susy Susanti harus terjegal cedera yang seolah memutus mimpi mereka menjadi atlet top dunia.
Karena cedera yang mendera, beberapa nama berikut ini, dari Asty Dwi Widyaningrum hingga Nandini Putri Arumni harus terdegradasi PBSI dan kini kabarnya cukup misterius.
Di halaman kedua, INDOSPORT.COM akan mencoba mengulas profil dan perjalanan Asty Dwi Widyaningrum, Fitriani, Nandini Putri Arumni hingga terjegal cedera.
1. Asty Dwi Widyaningrum hingga Nandini Putri Arumni
Asty Dwi Widyaningrum
Lahir di Jayapura pada 25 Oktober 1999, Asty Dwi Widyaningrum memiliki bakat luar biasa di bidang bulutangkis hingga membuat PB Jaya Raya hingga pelatnas PBSI meminangnya.
Diharapkan bisa menjadi penerus Susy Susanti, Asty menciptakan serangkaian prestasi di usianya yang masih muda, seperti kala menjuarai Singapore International 2016.
Dia juga beberapa kali menjadi runner up turnamen, dari Bahrain International Challenge 2016, Indonesia International 2017, dan Bahrain International Challenge 2022.
Karena penampilan apiknya, Asty Dwi Widyaningrum terpilih PBSI untuk masuk skuad simulasi Piala Uber 2020 pada 2021 silam. Sayangnya, cedera engkel kaki menerpanya di simulasi itu.
Karena cederanya tak kunjung sembuh, kesempatan bertanding pun menjadi terbatas. Sampai akhirnya dia terdegradasi berdasarkan Surat Keputusan PP PBSI nomor SKEP/002/1.3/I/2023.
Nandini Putri Arumni
Lahir di Blora pada 22 Februari 2001, Nandini Putri Arumni pernah digadang menjadi salah satu titisan Susy Susanti dengan segudang bakat yang dimiliki.
Namanya menjadi kian tersorot karena masuk skuad Piala Uber 2020 Indonesia dan menjadi salah satu pemain termuda selain Ester Nurumi Tri Wardoyo.
Sayangnya, nasib memilukan menghampiri Nandini yang harus megalami cedera ACL dalam debutnya di Piala Uber 2020 itu.Dia mengalami cedera lutut saat melawan Yalle Holaux di laga Indonesia vs Prancis.
Sebuah kejadian mengenaskan lantaran cedera datang di saat penampilan Nandini Putri Arumni begitu menjanjikan dan banjir decak kagum pecinta bulutangkis Indonesia.
Akibat cedera ACL itu, Nandini Putri Arumni dipaksa menepi sejenak dari lapangan bulutangkis demi perawatan maksimal. Puncaknya, dia terdegradasi pelatnas PBSI pada awal 2023.
Fitriani
Fitriani dulunya adalah pebulutangkis tunggal putri nomor satu di pelatnas PBSI usai pensiunnya sejumlah senior seperti Lindaweni Fanetri, Maria Febe, hingga Bellaetrix Manuputty.
Fitriani yang lahir pada 27 Desember 1998 juga digadang menjadi salah satu titisan legenda Susy Susanti dengan segudang talentanya. Pencapaian terbaiknya adalah kala dia menjuarai Thailand Masters 2019.
Sayangnya, prestasi Fitriani justru menurun setelah itu hingga puncaknya dia terdegradasi dari pelatnas PBSI pada 2021. Usai jadi pemain independen, Fitriani sempat turun di beberapa turnamen.
Sayangnya sSejak terdepak di babak pertama Malaysia International Challenge 2022 bersama Jesica Moeljati, Fitriani belum terlihat kembali turun ke turnamen bulutangkis internasional.