3 Alasan Gregoria Mariska Bungkam Chen Yufei dan Juara Kumamoto Masters 2023
INDOSPORT.COM – Mengulas 3 alasan tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska, bisa mengalahkan Chen Yufei dan meraih gelar juara Kumamoto Masters 2023.
Gregoria Mariska berhasil mengamankan tiket ke final Kumamoto Masters 2023 dengan mengalahkan Beiwen Zhang dua set langsung dengan skor 21-12 dan 21-13.
Kemenangan ini membuat Gregoria Mariska akan bertemu dengan wakil China, Chen Yufei, untuk memperebutkan gelar juara BWF Super 500 kali ini.
“Besok di final lawan Chen Yufei, pastinya banyak yang harus dipersiapkan. Dia adalah salah satu pemain top saat ini,” tutur Gregora usai pertandingan.
“Dia begitu konsisten penampilannya tahun ini, dan pastinya bukan lawan yang mudah untuk saya,” tambahnya.
Gregoria Mariska memang kalah unggul dari Chen Yufei yang sudah mengalahkannya delapan kali dari 11 pertemuan sebelumnya.
Jorji tercatat baru dua kali mengalahkan Chen Yufei, yakni di ajang Indonesia Open 2017 dan BWF World Tour Finals 2022.
Selain itu, Chen Yufei yang saat ini bercokol di urutan ke-3 ranking BWF memiliki performa lebih konsisten dibandingkan Gregoria Mariska.
Chen Yufei tercatat dia jadi juara Indonesia Open, Denmark Open dan French Open serta runner-up All England, Kejuaraan Dunia.
Namun tidak ada yang tidak mungkin jika Gregoria bisa menerjang semua halangan tersebut untuk menjuarai gelar Kumamoto Masters 2023.
1. 1. Selalu Beruntung di Jepang
Kumamoto Masters 2023 menjadi final ketiga yang berhasil dicapai Gregoria sejauh musim ini. Dua final pertama terjadi di Spain Masters (juara) dan Malaysia Masters (runner-up).
Gregoria mengatakan bahwa keberhasilannya menembus final Kumamoto Masters 2023 tak lepas dari ‘keberuntungan’ yang dialami tiap kali main di Jepang.
Ya. Sebelumnya, Gregoria Mariska tampil di ajang Japan Open yang digelar Juli 2023 lalu. Dia mampu tampil apik hingga mencapai babak semifinal sebelum dihentikan He Bingjiao.
Bertanding di negara salah satu superpower bulutangkis adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi Gregoria. Hal inilah yang memotivasi dirinya tampil lebih baik di Kumamoto.
“Ada kebanggaan tersendiri bagi saya sendiri bisa berprestasi di Jepang. Sebelumnya saya lolos ke semifinal Jepang Open, Juli lalu. Saya senang bisa berprestasi baik di Jepang yang menjadi salah satu negara favorit saya,” terang Gregoria Mariska.
Jadi memanfaatkan atmosfer Jepang yang selalu menguntungkan dirinya, Gregoria bisa memperbaiki catatannya di Japan Open dengan menjuarai Kumamoto Masters kali ini.
2. Tulang Punggung Indonesia
Gregoria Mariska saat ini tulang punggung Indonesia karena menjadi satu-satunya wakil yang mampu mencapai babak final di Kumamoto Masters 2023.
Gregoria pernah beberapa kali mengalami hal serupa, khususnya saat dia diharapkan bisa meraih medali di Asian Games 2022 namun gagal.
Belajar dari pengalaman pahit tersebut, Gregoria Mariska tentunya bisa memegang peran ini bukan lagi sebagai beban tetapi sebagai motivasi.
Dengan menjadi tulang punggung, Gregoria Mariska harus memberikan semua yang dia miliki saat menghadapi Chen Yufei di final Kumamoto Masters 2023 nanti.
“Tetapi saya mau fokus ke diri saya sendiri untuk melakukan yang terbaik. Saya mau mencoba semaksimal mungkin dengan tidak membebani diri saya sendiri. Yang penting main maksimal saja,” kata Gregoria.
3. Misi Jadi Penakluk Big Four Queens
Chen Yufei adalah salah satu dari empat tunggal putri penguasa ranking BWF, yang bersaing ketat dengan An Se-young, Akane Yamaguchi, dan Tai Tzu Ying.
Bagi kebanyakan pebulutangkis, keempat pemain tersebut bagaikan momok yang sulit untuk ditaklukkan terutama di turnamen level Super 500 ke atas.
Bicara soal rivalitas Gregoria vs Chen Yufei, pemain Indonesia itu memang masih kesulitan menyamai permainan berkelas Chen Yufei.
Apalagi, Gregoria juga menelan kekalahan beruntun di tiga pertemuan terakhir dari Chen Yufei. Namun dari kekalahan itu, Gregoria membuktikan dia bukanlah lawan yang mudah.
Misalnya di turnamen Badminton Asia Championships 2023, Gregoria mampu memasakan rubber game melawan Chen Yufei dengan skor cukup ketat.
Jika Gregoria mampu mengalahkan Chen Yufei kali ini, maka ini akan menjadi gelar BWF Super 500 pertama dalam kariernya.
Selain itu, ini akan memotivasi Gregoria untuk tampil lebih percaya diri saat menghadapi Chen Yufei atau 3 member Big Four Queens lain di turnamen berikutnya.