China Masters: Sony Dwi Kuncoro Satu-satunya Tunggal Putra yang Juara di Kandang Macan
INDOSPORT.COM - Jelang perhelatan China Masters 2023, ada satu catatan miris di mana hanya ada satu tunggal putra Indonesia yang pernah juara, dia adalah Sony Dwi Kuncoro.
Turnamen bulutangkis China Masters 2023 akan segera dihelat pada 21-26 November 2023. Dari sektor tunggal putra, Indonesia akan mengirimkan dua wakil andalannya.
Mereka adalah Anthony Sinisuka Ginting dan Chico Aura Dwi Wardoyo. Sedangkan Jonatan Christie harus absen karena kabarnya sedang mempersiapkan pernikahannya.
Dengan absennya Viktor Axelsen, otomatis Anthony Sinisuka Ginting menjadi unggulan pertama sektor tunggal putra China Masters 2023.
Meski begitu, jalan Anthony Ginting untuk menjuarai ajang level Super 750 itu tak akan mudah. Sampai saat ini, jarang ada pemain luar yang bisa naik podium China Masters.
Sejak China Masters pertama kali digelar di tahun 2005, baru ada dua orang non-China yang bisa menjuarai sektor tunggal putra, salah satunya yakni Sony Dwi Kuncoro.
Pada China Masters 2008, Sony Dwi Kuncoro berstatus sebagai unggulan kelima. Meski tidak diprediksi untuk menjadi juara, tapi Sony bisa menaklukkan satu demi satu lawannya.
Memasuki babak final China Masters 2008, Sony berjumpa wakil tuan rumah, Chen Jin. Setelah melalui pertarungan sengit, Sony akhirnya menang tipis 21-19, 21-18.
Selain Sony Dwi Kuncoro, hanya ada Kento Momota (Jepang) yang bisa merengkuh gelar juara China Masters 2018 dan 2019, untuk sektor tunggal putra.
Sementara sisanya, wakil tuan rumah selalu menguasai podium. Lin Dan menjadi tunggal putra yang paling sukses dengan mengoleksi 6 gelar juara China Masters sejak tahun 2005.
1. Flashback Sony Dwi Kuncoro
Sebagai satu-satunya orang Indonesia yang pernah naik podium juara China Masters di sektor tunggal putra, Sony Dwi Kuncoro akui pencapaian itu bukanlah hal yang mustahil.
"Jadi, saat 2008 itu merupakan salah satu masa-masa terbaik prestasi individu saya, di mana saya berhasil hattrick (tiga kali) juara Super Series," ungkap Sony Dwi Kuncoro.
Kala itu, Sony Dwi Kuncoro sukses menjuarai ajang Indonesia Open, Japan Open dan China Masters secara beruntun. Gelar juara di China adalah yang paling bombastis.
"Walaupun banyak sekali yang bilang kalau main di China itu seperti main di kandang macan atau yang macam-macam lainnya, tetapi itu mitos saja," ucapnya di laman Viva.
"Buat saya, kalau kita ada keinginan kuat dan konsentrasi yang bagus, bisa mengatasi semua kondisi di lapangan, termasuk juga jaga makanan kita, pasti hasilnya bagus juga."
Meski bukan pemain unggulan teratas, Sony Dwi Kuncoro bermain nothing to lose dan akhirnya ia bisa menjegal wakil tuan rumah.
"Serunya itu saat semifinal dan final, saya yang cuma unggulan lima justru berhasil mengalahkan dua pemain andalan tuan rumah yang peringkatnya di atas saya."
"Yakni Bao Chunlai di semifinal (unggulan 3) dan Chen Jin di final (unggulan 4) dengan poin cukup ketat juga," ungkap Sony Dwi Kuncoro lagi.
"Penontonnya ramai, tetapi saya bisa menang. Orang China terkejut juga, dan saya akhirnya bisa dikenal di sana," tukas pebulu tangkis kelahiran 7 Juli 1984 itu.
Sony sudah membuktikan bahwa juara di China Masters bukanlah hal yang mustahil. Maka dari itu, Anthony Sinisuka Ginting yang jadi unggulan mestinya juga bisa naik podium juara.