Petuah Legenda Ade Chandra Buat Ganda Putra Indonesia yang Sedang Loyo Tak Keruan
INDOSPORT.COM – Legenda bulutangkis sekaligus kampiun All England 1972-1973, Ade Chandra, menyampaikan petuah untuk ganda putra Indonesia yang belakangan tengah loyo.
Ade Chandra merupakan mantan pemain bulutangkis spesialis ganda putra yang pernah sukses di era 1970-an bersama Christian Hadinata.
Beberapa turnamen bergengsi berhasil Ade/Christian sabet, seperti juara berturut-turut All England 1972 dan 1973, Asian Games 1978 dan 1982.
Hingga terakhir keduanya mampu menyabet gelar juara dunia pada 1980. Mereka juga anggota tim juara Piala Thomas pada 1973 dan 1976.
Ade Chandra baru-baru ini diwawancarai awak media media olahraga INDOSPORT untuk menyampaikan pendapatnya soal ganda putra Indonesia masa kini.
Pebulutangkis Indonesia berdarah China tersebut mengakui bahwa sebenarnya ganda putra Indonesia sekarang sudah cukup baik, meski ada beberapa hal yang harus diperbaiki.
“Untuk ganda putra kita, sebetulnya kalau saya lihatnya sudah cukup baik, cuma latihannya harus ditambah,” tutur Ade Chandra secara eksklusif kepada INDOSPORT, Jumat (24/11/23).
“Pertandingan-pertandingan sekarang ini kan bergulir terus. Bukan hanya sebulan sekali, sebulan bisa tiga kali,” lanjutnya.
Padatnya rangkaian turnamen sepanjang tahun di era sekarang memang jadi tantangan tersendiri untuk para pebulutangkis, khususnya bagi ganda putra Indonesia.
Akibatnya, tidak semua turnamen diikuti oleh ganda putra Indonesia karena harus memprioritaskan turnamen yang lebih tinggi levelnya dan mempertimbangkan aspek stamina.
1. 2 Aspek yang Harus Diperbaiki
Ditambah persaingan di sektor ganda putra saat ini berjalan sangat ketat, situasi ini berdampak pada prestasi MD Indonesia itu sendiri.
Di sepanjang musim 2023 ini saja, MD Indonesia tercatat tidak begitu mendominasi persaingan di turnamen BWF World Tour.
Hanya empat gelar berhasil dipersembahkan MD Indonesia, yakni dua gelar oleh Fajar Alfian/Rian Ardianto di Super 1000 Malaysia Open dan All England.
Dua gelar lain dipersembahkan oleh Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang menjadi juara di Indonesia Masters 2023 dan Thailand Masters 2023.
Ada pun Pramudya Kusumawardana/Daniel Marthin berhasil memenangkan medali emas SEA Games 2023 yang digelar di Kamboja.
Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri menjadi runner-up di Orleans Masters, Thailand Open, Denmark Open dan French Open, sedangkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan jadi runner-up di All England 2023.
Melihat lesunya sektor MD Indonesia saat ini, Ade Chandra pun berpesan bahwa ada dua aspek yang harus diperbaiki agar prestasi bisa lebih baik lagi musim depan.
Aspek pertama yakni mengutamakan fisik selain mengandalkan teknik. Fisik yang kuat bisa membantu MD Indonesia bersaing di tengah padatnya jadwal.
“Fisik terutama harus betul-betul ditingkatkan , jadi bukan teknik saja, jadi fisiknya. Kalau dulu jenjangnya agak lama, jadi kita bisa menggunakan teknik, fisiknya masih kurang ya kita bisa kita colong-colong. Kasarnya,” tutur Ade Chandra.
“Tapi sekarang tidak bisa main-main lagi, fisik nomor 1, kalau fisik kita tidak ditingkatkan ya jangan mengharapkan lagi kita bisa juara,” terang Ade Chandra.
Aspek yang kedua yakni faktor gizi atau asupan makanan. Asupan makanan bagi seorang atlet sangat penting karena ini bisa mempengaruhi stamina, fisik dan ujung-ujungnya prestasi.
“Yang kedua, kondisi makannya harus dijaga makannya yang betul-betul bergizi, ini untuk ganda putra Indonesia,” pungkas Ade Chandra.