3 Perubahan Besar yang Bisa Dilakukan Hendrawan Andai Jadi Pulang ke PBSI
INDOSPORT.COM - Pelatih bulutangkis tunggal putra Malaysia yaitu Hendrawan diprediksi bakal membawa perubahan besar jika memutuskan pulang ke PBSI.
Nama Hendrawan sama sekali tak asing bagi penggemar bulutangkis Tanah Air. Eks pemain tunggal putra tersebut meraih sederet prestasi membanggakan, baik sebagai pemain maupun pelatih.
Sebagai pemain, karier Hendrawan mencapai puncaknya saat meraih medali perak Olimpiade Sydney 2000 dan menjadi juara dunia 2001. Sedangkan, sebagai pelatih, ia turut berjasa mengantarkan sederet pemain meraih kejayaan.
Nama-nama pemain hebat, seperti Maria Kristin Yulianti, Lee Chong Wei, Lee Zii Jia, hingga Ng Tze Yong pernah merasakan tangan dingin pelatih kelahiran Malang, 27 Juni 1972 tersebut.
Meski sempat mengungkap keinginan kembali ke Indonesia dan menjadi pelatih PBSI, Hendrawan mengaku dirinya saat ini masih fokus mengantar anak didiknya, Ng Tze Yong, ke panggung olimpiade.
"Misi saya jelas dengan (Ng) Tze Yong. Saya tetap berkomitmen pada tanggung jawab saya membimbing Tze Yong untuk Olimpiade (2024) di Paris," tutur Hendrawan dilansir dari New Straits Times.
"Proses kualifikasi yang tengah berlangsung ini sangat kompetitif sehingga Tze Yong tidak butuh distraksi apa pun pada tahap ini. Kami berniat mencapai tujuan kami bersama," tuturnya.
Meski demikian, masa depan Hendrawan usai Olimpiade Paris 2024 masih belum jelas. Publik pun menantikan, apakah membimbing Ng Tze Yong masuk Olimpiade Paris 2024 akan menjadi tugas terakhir Hendrawan di BAM atau tidak.
Jika ya, maka pertanyaan selanjutnya adalah apakah sang pelatih akan bersedia kembali ke Indonesia dan menjadi pelatih PBSI.
Sembari menantikan kepastian, tak ada salahnya jika berandai-andai, perubahan besar apa yang akan dibawa Hendrawan jika menukangi PBSI.
1. 3 Perubahan Besar yang Dibawa Hendrawan
Perubahan pertama yang akan dibawa Hendrawan pastinya adalah memperbaiki sektor tunggal, terutama tunggal putra.
Seperti diketahui, Indonesia sejatinya memiliki sederet tunggal putra kelas dunia. Dua yang terbaik, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, bahkan bertengger di peringkat 5 besar dunia.
Tak hanya Anthony Ginting dan Jonatan Christie, Indonesia juga memiliki pemain masa depan dalam diri Alwi Farhan. Pemain yang masih berusia 18 tahun tersebut baru saja mencetak sensasi dengan menjadi juara dunia junior BWF 2023.
Dengan pengalaman Hendrawan yang segudang di sektor tunggal putra, Hendrawan bisa memoles pemain Indonesia menjadi barisan "elite" untuk menjuarai berbagai turnamen penting.
Adapun perubahan kedua yang bisa dibawa Hendrawan adalah membenahi mental para pemain Indonesia di tengah prestasi yang sedang jeblok.
Seperti diketahui, semasa masih bermain, Hendrawan adalah peraih medali perak olimpiade dan medali emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis.
Dengan pengalamannya melakoni turnamen-turnamen penting, Hendrawan tentunya memiliki masukan-masukan berharga untuk membangkitkan mental pemain Indonesia yang belakangan justru melempem.
Perubahan ketiga yang bisa dibuat Hendrawan jika menukangi PBSI adalah menerapkan pola latihan para juara.
Berpengalaman menangani pemain hebat seperti Maria Kristin, Lee Chong Wei, hingga Lee Zii Jia, sayang rasanya jika metode pelatihan yang pernah digunakan sang pelatih tidak diterapkan kepada para pemain pelatnas.
Apalagi Hendrawan juga sudah memiliki pengalaman melatih di Negeri Jiran, yang tentunya membuat ilmu melatihnya makin tokcer.
Dengan sederet perubahan besar yang bisa dibawa Hendrawan ke PBSI, publik Tanah Air tentunya berharap impian melihat sang pelatih menukangi PBSI benar-benar terwujud.