Klaim Jenaka Christian Hadinata Soal 6 Kali Juara Piala Thomas bareng Indonesia
INDOSPORT.COM - Legenda bulutangkis Indonesia, Christian Hadinata, memberikan komentar nyeleneh bahwa ia sudah memenangi Piala Thomas sebanyak enam kali.
Selama ini, Christian Hadinata sudah mencatatkan namanya sebagai salah satu atlet peraih Piala Thomas sebanyak empat kali, yakni 1973, 1976, 1979, dan 1984.
Namun, sosok berumur 73 tahun itu rupanya 'tidak terima' dengan jumlah torehan yang sudah tercatat secara resmi dalam sejarah Piala Thomas.
Ketika ditemui dan berbincang santai dengan INDOSPORT di Pelatnas Cipayung, Rabu (29/11/23), Christian Hadinata menyebut sebenarnya dia sudah memenangi Piala Thomas enam kali, tapi sambil berkelakar.
"Saya sih selalu berpikiran enam kali juara Piala Thomas. Faktanya memang cuma empat yang tercatat secara resmi, tapi ada yang perlu orang tahu," katanya.
"Ketika Indonesia gagal di Piala Thomas 1982 dan 1986, saya tidak kalah. Yang kalah kan teman setim saya," ujar Koh Chris berkelakar diiringi tawa.
Meskipun bercanda, komentar pria kelahiran Purwokerto ini bukan tanpa alasan, kalau menilik skor Indonesia pada Piala Thomas 1982 dan 1986.
Pada 1982, Indonesia kalah dengan skor 4-5 dari China di babak final. Christian Hadinata yang saat itu berpasangan dengan Liem Swie King, berhasil menang dengan skor 15-10, 12-15, dan 15-18 atas Sun Zhian / Yao Ximing di partai ke-4 babak final.
Kemudian, Christian/Liem bertanding lagi di urutan ke-9 (terakhir), dan kembali menang atas Luan Jin / Lin Jiangli dengan skor 15-4, 15-11.
Christian Hadinata sudah dua kali tampil di final Piala Thomas 1982 dan menang. Sayangnya, Lius Pongoh, Rudy Hartono, Liem Swie King, dan pasangan Hariamanto Kartono / Rudy Heryanto gagal menyumbang poin bagi Indonesia.
1. Christian Hadinata Kembali Menang di 1986
Dengan skor 5-4 bagi kemenangan China di Piala Thomas 1982, Indonesia harus puas dengan posisi dua alias meraih medali perak.
Setidaknya, Christian Hadinata sudah dua kali tampil di final dan menang. Artinya, benar apa yang ia katakan bahwa yang kalah adalah rekan-rekan setimnya kala itu, bukan dirinya sendiri.
Hal serupa juga terjadi di Piala Thomas 1986, di mana Indonesia kembali mencapai final yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta.
Di final, lagi-lagi Indonesia menghadapi tim dari China. Kali ini, Indonesia juga mengakui keunggulan negeri Tirai Bambu itu dengan skor 2-3.
Christian Hadinata bertanding di urutan ke-4 bersama Hadibowo Susanto. Keduanya menghadapi pasangan Zhang Qiang / Zhou Jincan.
Christian/Hadibowo berhasil menang meyakinkan dengan dua set saja, yakni 15-13 dan 15-8. Hal serupa juga diamankan oleh tunggal putra Indonesia, Lius Pongoh.
Lius Pongoh yang tampil di urutan ke-2, harus melawan Ding Qiqing. Untungnya, performa Lius lebih ganas dan bisa menang dengan skor 15-12, 11-15, dan 15-1.
Namun sayang, wakil Indonesia lain seperti Icuk Sugiarto, Liem Swie King, dan pasangan Liem Swie King/Bobby Ertanto gagal menyumbang poin.
Dengan situasi ini, China berhasil menjuarai Piala Thomas 1986 dan Indonesia harus puas di posisi dua.
Meski demikian, kiprah Christian Hadinata terbukti sangat tangguh dan menjadi kebanggaan Indonesia lantaran pernah membuat keder bulutangkis internasional di era tersebut.