3 Legenda Bulutangkis Indonesia yang Punya Badminton Hall Sendiri, Siapa Saja?
INDOSPORT.COM – Terdapat tiga legenda bulutangkis Indonesia yang memiliki Badminton Hall sendiri, salah satunya Taufik Hidayat.
Deretan nama tenar pebulu tangkis Indonesia telah memutuskan pensiun, namun beberapa di antaranya tidak bisa jauh-jauh dari sektor tepok bulu.
Salah satunya, menjadi pelatih bulutangkis yang menjadi profesi terfavorit bagi para pensiunan bulutangkis baik di dalam maupun luar negeri.
Contohnya saja Eng Hian yang menjadi pelatih ganda putri di Pelatnas PBSI, lalu ada Rexy Mainaky yang menjadi juru taktik di Malaysia.
Selain itu, ada juga pensiunan bulutangkis yang memutuskan untuk menggeluti dunia bisnis, yang masih kental dengan dunia tepok bulu.
Salah satunya ialah Hariyanto Arbi yang membuka usaha dengan brand Flypower yang sudah mendunia.
Lalu ada juga Alan Budi Kusuma dan Susy Susanti yang memiliki perusahaan yang bergerak di perlatan dan apparel bulutangkis bernama Astec.
Namun ternyata, selain dua bidang profesi tersebut, ada lagi loh yang jadi pilihan pekerjaan baru para legenda bulutangkis Indonesia.
Yakni memiliki badminton hall, yang digunakan untuk tempat latihan atau mengembangkan para bibit muda yang tertarik dengan bulutangkis.
Lantas, siapa saja legenda bulutangkis Indonesia yang punya hall atau lapangan bulutangkis? Berikut INDOSPORT merangkum 3 di antaranya.
1. Candra Wijaya
Candra Wijaya merupakan salah satu legenda bulutangkis terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia hingga saat ini.
Bagaimana tidak, Candra Wijaya pernah meraih medali emas bersama Tony Gunawa di ajang Olimpiade Sydney 2000 silam.
Sebelum emas Olimpiade, Candra juga pernah menjuarai kejuaraan bulutangkis pada tahun 1997 di Glasgow, Skotlandia. Hebatnya, ia mendapatkannya itu tidak dengan Tony, melainkan pasangan yang berbeda yakni Sigit Budiarto.
Menjadi seorang legenda, Candra tentu punya mimpi untuk memiliki penerus dirinya. Untuk memperpanjang impiannya, ia pun membangun hall badminton sendiri.
Hall bulutangkis yang dimilikinya pun diberi nama Candra Wijaya International Badminton Centre (CWIBC) di Serpong, Tangerang Selatan.
Jika ditilik, fasilitas dari CWIBC ini pun terbilang lengkap, yakni tribun penonton yang mampu menampung ribuan orang, mushola, loker, tempat gym, hingga kantin yang besar.
Taufik Hidayat
Siapa yang tak kenal dengan sosok Taufik Hidayat, legenda bulutangkis Indonesia yang terkenal akan prestasi dan wajah tampannya.
Taufik Hidayat juga bisa dibilang tunggal putra terbaik Tanah Air sepanjang masa. Bagaimana tidak, ia merupakan peraih medali emas Olimpiade Athena 2004, juara dunia bulutangkis 2005, dan peraih gelar-gelar kejuaraan prestisius lainnya.
Tak puas dengan gelarnya, Taufik Hidayat juga memutuskan untuk membuat sebuah hall bulutangkisnya sendiri yang bernama Taufik Hidayat Arena (TH Arena).
TH Arena diresmikan pada 2012, setahun sebelum Taufik memutuskan pensiun sebagai atlet bulutangkis. Hall tersebut dibangun di atas tanah seluas 6.600 meter persegi dan terletak di bilangan Ciracas, Jakarta Timur.
TH Arena bukanlah sembarangan hall. Hall tersebut memiliki fasilitas yang cukup lengkap, mulai dari tempat parkir luas, fitness center, hingga lapangan bulutangkis berstandar internasional.
Sony Dwi Kuncoro
Sony Dwi Kuncoro menjadi salah satu legenda bulutangkis terbaik yang juga pernah dimiliki oleh Indonesia.
Tercatat Sony juga memiliki prestasi mentereng, seperti pernah mendapat medali perunggu Olimpiade Athena 2004, perak Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2007, dan prestasi gemilang lainnya.
Selama masih menjadi pemain, Sony ternyata memiliki gelanggang olahraga atau hall bulutangkis sendiri.
Berlokasi di kawasan Medokan Asri Tengah, Surabaya, hall bulutangkis ini memiliki luas bangunan yang mencapai 1.300 meter persegi dan berdiri di atas lahan seluas 3.400 meter perseg. Di dalamnya terdapat sejumlah lapangan bulutangkis.