Ketika Pramudya Kusumawardana Kalahkan Aaron/Soh dan He Jiting/Zhou Haodong
INDOSPORT.COM - Menilik prestasi Pramudya Kusumawardana yang pernah mempermalukan Aaron/Soh dan He Jiting/Zhou Haodong dalam sejarah bulutangkis.
Nama Pramudya Kusumawardana sedang santer menjadi bahan pembicaraan publik bulutangkis lantaran dirinya diisukan bakal hengkang dari PBSI.
Debby Susanto yang pertama kali mengunggah cuitan di akun X (twitter) berbunyi: ‘Ada yang logout, di luar perkiraan BMKG’.
Dugaan ini semakin menguat saat Pramudya Kusumawardana mengganti bio Instagramnya dengan tulisan "Profesional Badminton Player".
Hal ini biasanya dilakukan oleh pebulutangkis yang tidak berada di bawah naungan PBSI, atau bermain secara independen.
Padahal, partner Yeremia Rambitan itu sudah mencatatkan beragam prestasi luar biasa selama ini, termasuk mengalahkan unggulan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Hal ini terjadi pada ajang Badminton Asia Championship 2022 yang diselenggarakan di Muntinlupa Sports Complex, Manilla, Filipina.
Pramudya/Yeremia masuk ke dalam sektor 4. Mereka langsung tembus ke babak dua usai melakukan walk-out di babak pertama.
Setelah itu melalui berbagai babak dengan selalu mendapat kemenangan lewat rubber game, ganda putra Indonesia itu menyegel tiket ke babak final, di mana mereka menghadapi Aaron/Soh.
Namun, meski Pramudya/Yeremia selalu mengalami rubber game di semua babak sebelumnya, mereka justru menang mudah melawan wakil Malaysia itu dengan skor 23-21 dan 21-10 dan meraih medali emas.
1. Pramudya Juga Memupuskan Impian He Jiting/Zhou Haodong
Perolehan posisi pertama di kejuaraan Badminton Asia Championships 2022 dengan mengalahkan Aaron/Soh tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pramudya/Yeremia, sekaligus Indonesia.
Akan tetapi, ternyata Pramudya/Yeremia masih menyimpan kejutan di kejuaraan Indonesia Masters 2022, yang digelar pada 18-23 Oktober 2022.
Sama seperti di kejuaraan sebelumnya, ganda putra Indonesia itu juga masuk ke dalam section 4. Namun, kali ini mereka sama sekali tidak pernah mengalami rubber game.
Di babak pertama, mereka menghadapi Akbar Bintang Cahyono/Ryan Adi Wicaksono dari Indonesia dan menang dengan skor 24-22 dan 21-15.
Di babak dua, mereka bertemu dengan Kim Hwi-tae/Na Sung-seung dari Korea Selatan. Laga berjalan lebih mudah lantaran skor akhirnya adalah 21-19 dan 21-18.
Di perempatfinal Pramudya/Yeremia melawan Junaidi Arif/Muhammad Haikal dari Malaysia. Wakil Negeri Jiran itu tidak selevel dengan Pramudya/Yeremia dan ganda putra Indonesia menang dengan skor 21-13 dan 21-14.
Di semifinal, mereka bertemu dengan wakil Jepang, Hiroki Okamura/Masayuki Onodera. Skor pun 21-18 dan 21-14 yang menandakan perlawanan tim lawan tidak terlalu berarti.
Setelah itu, Pramudya/Yeremia menghadapi He Jiting/Zhou Haodong di partai final. He/Zhou sendiri pernah menyingkirkan Alfian Eko Prasetya/Ade Yusuf Santoso di perempatfinal dengan skor 21-16, 21-14.
Namun ternyata, level Pramudya/Yeremia tetap lebih tinggi dari unggulan China tersebut. Ganda putra Indonesia akhirnya kembali meraih medali emas usai menang dengan skor 21-18 dan 21-19.
Dengan sejarah gemilang Pramudya bersama Yeremia, tidak mengherankan kalau publik menyayangkan potensi hengkangnya Pramudya dari PBSI.