Media China Beri Sorotan Menohok Usai Pramudya Kusumawardana Keluar dari PBSI
INDOSPORT.COM – Media China, Sohu, ikut memberikan sorotan menohok atas hengkangnya bintang bulutangkis Indonesia, Pramudya Kusumawardana, dari PBSI menuju Australia.
Sebagaimana diketahui, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan pernah mewarnai deretan ganda putra terbaik yang dimiliki Indonesia.
Sejak dipasangkan pertama kalinya pada 2019, penampilan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan memang sangat menjanjikan.
Di debutnya saja, Pramudya/Yeremia sukses menyabet predikat runner-up Iran Fajr International Challenge 2019, yang membuat duet keduanya kemudian dipatenkan.
Bisa dibilang, pencapaian terbaik Pramudya /Yeremia adalah kala mereka berhasil meraih medali emas Kejuaraan Bulutangkis Asia 2022.
Media China seperti Sohu bahkan memuji bahwa Pramudya /Yeremia sukses mewarisi kecepakatan dan strategi cerdas yang selama ini menjadi ciri khas ganda putra Indonesia.
Sayangnya gejolak kehidupan membuat duet ganda putra berjuluk PraYer itu harus bubar di tengah jalan, ditandai dengan keputusan Pramudya untuk hengkang dari PBSI per Desember 2023.
Keputusan keluar dari Pelatnas itu disampaikan langsung oleh Pramudya dari sesi live di Youtube PBSI pada Senin (18/12/23) dengan alasan mental health hingga melanjutkan studi ke Australia.
Pecah kongsi adalah hal yang sangat disayangkan, tetapi keputusan Pramudya adalah sesuatu yang perlu dihargai oleh siapa pun, termasuk pencinta bulutangkis.
Media China, Sohu, pun rupanya ikut memberikan sorotan menohok pada keputusan Pramudya Kusumawardana mundur dari pelatnas PBSI. Seperti apa?
1. Sorotan Menohok Media China
Dilansir dari laman resminya pada Selasa (19/12/23), media Sohu membuat sebuah headline khusus soal hengkangnya Pramudya Kusumawardana dari pelatnas PBSI.
“Ryanto mundur, keunggulan ganda putra Indonesia berkurang, dan tim bulu nasional mengalahkan lawannya pada November,” tulis media Sohu.
Dalam keterangannya, media lokal China itu juga menyoroti efek dari terpecahnya pasangan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan yang sering menjadi rival bebuyutan Tiongkok.
Dikatakan jika pecahnya Pramudya/Yeremia pasti akan mengurangi kekuatan ganda putra Indonesia yang belakangan memang sedang mengalami grafik kurang baik.
“Padahal, menilik musim 2023, ganda putra Indonesia benar-benar kehilangan kejayaan di musim 2022. Bahkan mantan ganda putra peringkat satu dunia Alfian/Ardianto sulit meraih kemenangan musim ini,” tulis Sohu.
“Negara-negara tidak lagi takut dengan taktik mereka yang cepat dan mudah berubah di lini tengah dan lapangan depan. “
“Adapun daya saing beberapa pasangan lainnya justru merosot tajam, saat ini sudah keluar dari sepuluh besar dunia, kini masih harus bekerja keras bahkan untuk bisa ikut Olimpiade. Oleh karena itu, keluarnya Rianto bisa kita pahami,” tulis Sohu.
Dalam pungkasan beritanya, media China itu juga ikut kepo tentang siapa calon tandem baru Yeremia Rambitan usai ditinggal Pramudya Kusumawardana hengkang dari PBSI.
Nama Kevin Sanjaya Sukamuljo pun ikut diseret-seret oleh media tersebut lantaran dimungkinkan jadi tandem baru Yeremia Rambitan.
“Yeremia bisa mempertimbangkan untuk berpasangan dengan Sukamulyo untuk bermain. Daya juang seperti ini masih sangat kuat, dan tim ganda putra bulu nasional perlu bersiap menghadapi hari hujan,” pungkas Sohu.