Perilaku intimidasi atau yang juga dikenal sebagai kasus bullying memang marak terjadi. Baru-baru ini, cabang olahraga renang bisa menjadi salah satu cabor yang ditelan oleh skandal intimidasi. Terlebih lagi, masalah ini menimpa paralympian, yaitu atlet difabel.
British Swimming, yang merupakan badan nasional untuk cabang olahraga renang, diving, renang indah, polo air, dan renang perairan terbuka (open water) yang berbasis di Britania Raya ini mengonfirmasi bahwa pada Kamis (23/03/17) telah dilakukan investigasi.
Penyelidikan yang dilakukan ini berdasarkan pada pengaduan paralympian yang mempermasalahkan sikap anggota dari tim pelatih. Diberitakan The Telegraph, paralympian melaporkan sikap dari tim pelatih yang tidak disebutkan namanya, yang diduga telah meremehkan dan juga mengkritik para atlet. Perilaku itu turut diduga mengarah pada budaya ketakutan.
“Kami diberitahu bahwa olahraga elite ialah bukan tentang kesejahteraan atlet, tetapi mengenai mengejar medali. Itulah budaya ketakutan,” ujar salah satu orang tua dari paralympian yang turut memberikan pengaduan.
Perilaku bullying ini juga melibatkan atlet penerima medali saat ajang Rio, yaitu Ellie Simmonds. Atlet berusia 22 tahun ini telah berhasil memperoleh 47 medali, di antaranya 16 emas dan juga delapan rekor dunia.
Hingga saat ini, turut dikabarkan juga bahwa paralympian yang berbasis di Manchester Aquatics Centre ini telah mendapatkan perlakuan bullying selama 2 bulan.
Mengetahui masalah ini, UK Sport yang merupakan organisasi Pemerintah Inggris yang berfokus pada pengembangan olahraga di Britania Raya, turut menyesalkan dan kecewa atas masalah yang terjadi.
“Selagi kita merasa kecewa mendengar tuduhan tersebut, kita meyakinkan bahwa para atlet dapat melawan segala perilaku yang membuat mereka tidak nyaman dan British Swimming melakukan penyelidikan atas masalah ini,” ujar UK Sport dikutip dari BBC.