Ranomi Kromowidjojo, Perenang Belanda-Jawa yang Dapat Peringkat 4 di Olimpiade

Minggu, 1 Agustus 2021 13:35 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor: Prio Hari Kristanto
© Lintao Zhang/Getty Images
Ranomi Kromowidjojo, perenang keturunan Indonesia di Kejuaraan Dunia Renang 2018. Copyright: © Lintao Zhang/Getty Images
Ranomi Kromowidjojo, perenang keturunan Indonesia di Kejuaraan Dunia Renang 2018.
Keturunan Belanda-Jawa

Dilahirkan di Sauwerd, kota kecil di Belanda pada 20 Agustus 1990, Ranomi mempunyai darah keturunan Jawa dari sang ayah, Rudi Kromowidjojo. Kakek Ranomi sendiri adalah tenaga perkebunan dari Jawa yang dibawa oleh pemerintah kolonial Belanda ke Suriname.

Ayah Ranomi yang lahir Suriname lalu hijrah ke Belanda dan menikahi wanita asli Belanda, Netty Deemter. Dari pernikahan ini lahir Ranomi serta saudara laki-lakinya, Chjanoy Kromowidjojo. 

Ranomi mulai memasuki dunia renang pada usia tiga tahun ketika liburan ke Spanyol dengan keluarganya. Lalu di usia 8 tahun ia mulai mengenal lomba dan berkompetisi namun kalah.

Beberapa hari sebelum ulang tahun ke-18, Ranomi menjadi juara Olimpiade Beijing 2008, dengan medali emas di nomor 4 x 100m gaya bebas bersama dengan timnya Inge Dekker, Femke Heemskerk, dan Marleen Veldhuis.

Lalu di Olimpiade London 2012, Ranomi Kromowidjojo dan tim sebagai juara bertahan memasang target tiga medali emas di nomor 4 x 100 meter, 100 meter, dan 50 meter. Namun, di nomor 4 x 100 meter, mereka tak dapat mempertahankan gelar juaranya dan harus puas dengan medali perak.