Bersinar di Olimpiade, Ranomi Kromowidjojo Perenang Belanda-Jawa Resmi Pensiun
Dilahirkan di Sauwerd, kota kecil di Belanda, pada 20 Agustus 1990, Ranomi mempunyai darah keturunan Jawa dari sang ayah, Rudi Kromowidjojo. Kakek Ranomi adalah tenaga perkebunan dari Jawa yang dibawa oleh pemerintah kolonial Belanda ke Suriname.
Ayah Ranomi yang lahir Suriname lalu hijrah ke Belanda dan menikahi wanita asli Belanda, Netty Deemter. Dari pernikahan ini lahir Ranomi serta saudara laki-lakinya, Chjanoy Kromowidjojo.
Di usia 18 tahun, Ranomi menjadi juara Olimpiade Beijing 2008, dengan medali emas di nomor 4 x 100m gaya bebas bersama dengan timnya Inge Dekker, Femke Heemskerk, dan Marleen Veldhuis.
Lalu di Olimpiade London 2012, Ranomi Kromowidjojo dan tim sebagai juara bertahan memasang target tiga medali emas di nomor 4 x 100 meter, 100 meter, dan 50 meter. Namun, di nomor 4 x 100 meter, mereka tak dapat mempertahankan gelar juaranya dan harus puas dengan medali perak.
Sedangkan di Olimpiade Tokyo kemarin, sosoknya juga menjadi sorotan meski harus puas meraih peringkat empat di nomor 50 meter gaya bebas putri.