Pertandingan yang berlangsung lapangan latihan PSSI, Senayan, Jakarta awalnya berlangsung menarik. Tim Papua 1 dan Papua 3 saling jual beli serangan.
Hingga akhirnya di pertengahan babak pertama Natalia Kogoya berhasil membawa unggul Papua 2. Gol ini pun berlangsung hingga babak pertama usai.
Namun saat jeda pertandingan, kerusuhan pecah. Berawal dari keberatan ofisial tim Papua 1 yang merasa tidak terima lantaran salahsatu pemain Papua 2 bukan pemain yang sah lantaran permasalahan umur.
Namun kerusuhan ini akhirnya pecah pada masing-masing suporter. Terlihat masing-masing suporter dari kedua tim saling baku pukul. Bahkan pihak keamanan harus turun tangan.
Kerusuhan ini sempat membuat panik seluruh penonton dan ofisial pertandingan yang lain. Akibat kerusuhan ini, pertandinhan babak kedua harus tertunda selama kurang lebih 30 menit.
Beruntung pertandingan dapat dilanjutkan setelah ketua mahasiswa Papua, Soni Wanimbo, menenangkan suasana panas.
"Saya selaku ketua Mahasiswa Papua se-Jabodetabek mengharapkan semua pihak untuk tenang. Dalam pertandingan pasti ada yang menang dan kalah. Tak mungkin ada pemenang semua," ucap ia dengan pengeras suara.
"Bila ada pihak yang tidak terima silakan adukan ke panitia, dan bila ada mahasiswa Papua yang membuat onar saya tidak bertanggung jawab dan silakan di proses sesuai hukum oleh aparat kepolisian," tegas ia.
Dalam laga ini, Papua akhirnya 2 memenangkan pertandingan dan berhak menjadi juara Pertiwi Cup 2014 usai menang atas tim Papua 1 dengan skor 2-0.