Barcelona Kobarkan Api Perlawanan Pada FIFA

Jumat, 9 Januari 2015 14:56 WIB
Editor: Gema Trisna Yudha
 Copyright:

FIFA menjatuhkan hukuman pada Barcelona karena dianggap melanggar peraturan mengenai kontrak pemain di bawah usai 18 tahun. Akibatnya, Barcelona dilarang terlibat merekrut pemain dalam dua kali bursa transfer. 

Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu menganggap keputusan FIFA ini tidak adil. Menurutnya, FIFA tak pernah menyebut siapa sebenarnya yang membuat tuduhan tersebut.

Karenanya Bartomeu menolak untuk berdiam diri menerima sanksi tersebut. Meski tidak secara frontal, Bartomeu membangun jarak dengan FIFA sebagai bentuk perlawanannya.

"Kami tidak akan melakukan hubungan kelembagaan dengan FIFA selama masa sanksi tersebut berjalan,"katanya.

Dalam waktu dekat, aksi boikot yang dilakukan Barca adalah dengan tidak menghadiri seremoni Ballon d'Or FIFA yang akan berlangsung 12 Januari mendatang. Untuk hal ini, Bartomeu mengaku telah mengirimkan surat pada Presiden FIFA perihal absennya Blaugrana dalam acara tersebut. Tampaknya Bartomeu tak peduli pemain bintangnya, Lionel Messi, berpotensi kembali meraih penghargaan tersebut untuk ke lima kalinya. 

Bartomeu pun menyatakan pemboikotan Barca ini tidak akan hanya berhenti di situ. Barca akan terus melakukannya terhadap momen lain yang diselenggarakan FIFA hingga masa hukuman berakhir. 

"Ini masih akan berlanjut. Kasus Barca ini akan terus mengalir dalam dunia sepakbola, seperti kasus Bosman,"katanya.

Sedikit informasi, kasus Bosman adalah kasus yang terjadi pada Bosman, pemain klub FC Leige pada 1990. Saat itu, sebuah klub dapat menahan pemainnya untuk pergi meskipun masa kontrak telah berakhir. Jika masih tetap ngotot, klub akan meminta sejumlah uang sebagai biaya transfer. Kasus Bosman ini kemudian mengubah tata cara transfer dalam dunia sepakbola modern. 

1