Nama Massimo Luongo tengah menjadi perbincangan berkat aksi menawannya di Piala Asia 2015 lalu. Walau usianya baru 22 tahun, dia sangat diandalkan oleh pelatih Ante Postecoglou dan dipercaya sebagai pemain inti.
Kontribusinya juga sangat nyata. Luongo mencetak dua gol di ajang ini. Satu gol dibuat di laga pembuka melawan Kuwait. Sedangkan satu lagi memiliki arti yang sangat penting, karena diciptakan di partai final melawan Korea Selatan.
Luongo juga mendulang dua assist di turnamen ini. Pertama dibuatnya untuk Tim Cahill saat melawan Kuwait. Sedangkan assist kedua dimanfaatkan oleh Robbie Kruse pada laga kontra Oman. Di akhir turnamen, dia pun diganjar gelar pemain terbaik. Performa menawan di Piala Asia 2015 membuat Luongo digadang-gadang pemain masa depan Australia. Maklum saja, usia pemain ini masih sangat muda yakni 22 tahun.
Terlepas dari itu, ada sebuah fakta menarik dalam diri pemain ini. Darah Indonesia ternyata mengalir deras dalam diri Luongo. Bahkan, dia tergolong berdarah biru alias keturunan ningrat. Ibu Luongo, Ira, merupakan keturunan dari Sultan Sirajuddin dari Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Sedangkan sang ayah, Mario Luongo, merupakan warga Australia keturunan Italia. Keduanya bertemu di sebuah restoran di negeri kangguru. "Satu hari, saya sangat lapar dan melihat restoran Italia di Bondi. Tiba-tiba, ada yang membawakan bungan dan membayari saya makanan. Kemudian, saya menjadi istri," kenang Ira di seperti dilansir adelaidenow.com.au.
Massimo Luongo bersama sang ayah, Mario, dan ibunya, Ira.
Mereka kemudian tinggal di Australia hingga lahirlah Massimo Luongo. Selama hidupnya, Luongo belum pernah ke Indonesia. Namun, dia berkeinginan suatu saat bisa datang ke kampung halaman sang ibu. "Ada emosi tersendiri dengan Indonesia. Aku punya kakek, paman, bibi, dan sepupu di sana. Aku belum pernah ke sana tapi sangat ingin ke sana," ujar Luongo.
Dia lalu menambahkan, "Kakekku adalah seorang sultan, jadi mereka merupakan keluarga kerajaan sebelum ada pemerintahan. Latar belakang keluarga ibuku berbeda dengan ayahku, namun aku juga tertarik."
Kedekatan inilah yang membuat dirinya populer di Indonesia. "Saat aku memperpanjang kontrak dengan Tottenham Hotspur, di Indonesia menjadi berita besar. Aku juga mendapat banyak follower Twitter dari sana," kata dia. Setelah performa menawan di Piala Asia, popularitas Luongo dipastikan bakal meroket. Klub-klub yang meminati pemain didikan akademi Tottenham ini pun semakin banyak.
Bisa jadi, penyesalan bakal dirasakan Tottenham karena melepasnya ke Swindon Town pada 2013 silam.
Fakta Luongo
Nama Lengkap: Massimo Corey Luongo
Lahir: Sydney, 25 September 1992
Tinggi/Berat: 176 cm/75 kg
Karier Klub: Tottenham Hotspur (2011-2013), Ipswich Town (2012), Swindon Town (2013-sekarang)
Karier Timnas: Australia U-20 (2011), Australia (2014-sekarang)