Reaksi berlebihan dalam menanggapi cuitan Munhar di Twitter diperlihatkan oleh CEO Arema Cronus, Iwan Budianto. Eks Exco PSSI itu bahkan menilai Munhar tidak memiliki kontribusi maksimal buat Singo Edan di musim lalu.
"Kalau tidak diperjanjikan dalam kontrak mengenai pemain cadangan, blunder, dan segala macam ya tidak bisa gitu dong. Gaji tetap harus dibayar," sindir Valentino.
Aksi pemain yang musim depan berbaju Persebaya Surabaya itu mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Bambang Pamungkas dan Kurniawan Dwi Yulianto.
APPI sendiri merasa apa yang dilakukan Munhar merupakan hal positif. Menurut Valentino, hal itu sepatutnya dicontoh oleh pemain lain yang mengalami kasus serupa.
"Kami (Asosiasi) bukan hanya mendukung Munhar, tapi juga mengajak pemain yang lain kalau punya ada kasus seperti Munhar ya bicara saja. Karena itu kan kasus perdata, jadi tidak usah terlalu jadi takut," tambah pria yang terkenal dengan jargon 'Jebret'.
Lebih jauh Valentino membeberkan klub-klub yang masih belum melunasi tunggakan gaji pemain di musim lalu. Dia menyoroti PT Liga Indonesia sebagai operator yang tak kunjung mengucurkan dana kontribusi komersial yang seharusnya dapat membantu klub melunasi kewajibannya.
"Sampai saat ini masih ada tiga klub yang belum lunas Persela, Persiba, dan Arema. Mungkin teman-teman dari klub juga sedang berusaha melunasi, tapi dari PT Liga sendiri juga belum diturunin sih subsidinya," tuntas dia.