Akibat cedera tersebut, anak dari pasangan Supoyo dan Suprapti itu harus beristirahat total selama delapan bulan. Empat bulan pertama, dia harus menjalani terapi di Uruguay. Dan sisanya Anthony rutin melakukan terapi bersama seorang dokter di Yogyakarta.
Setelah berkutat dengan cedera panjang, kini pemain berusia 21 tahun itu sudah bisa kembali ke lapangan hijau. Bahkan dia berhasil mencuri perhatian para pelatih tim nasional U-22 untuk memanggilnya masuk dalam skuad Garuda Muda yang akan berlaga di Pra-Piala Asia 2016.
Pada ISL 2014, Antony bermain bersama Putra Samarinda. Namun di sana dia tidak bisa berperan maksimal karena cedera lutut yang dideritanya masih acap mengganggu performa.
Namun, setelah berhasil pulih dia ingin membuktikan ketajamannya di Barito Putera. Antony akan bahu-membahu dengan pemain muda lainnya seperti Paulo Sitanggang, Hansamu Yama Pranata, dan Manahati Lestusen.
Pria kelahiran Jogjakarta 1994 ini beruntung, karena klub berjuluk Laskar Antasri memiliki dua sosok yang peduli akan bakat pemain muda, yakni Salahudin sebagi pelatih, dan Milomir Seslija yang menjabat sebagi direktur teknik.
Berikut INDOSPORT sajikan petikan wawancara dengan pemain bernama lengkap Antony Putro Nugroho ketika ditemui di Wisma Garini, Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur.
INDOSPORT: Masih ada trauma cedera?
Antony: Alhamdulillah sekarang sudah sembuh total. Sehabis cedera dan istirahat delapan bulan saya harus kembalikan performa lagi. Awal-awal main memang ada trauma, tapi secara perlahan hilang sendiri.
INDOSPORT: Waktu itu cedera karena apa?
Antony: Saya ketika itu dapat umpan terobosan. Posisinya ditengah-tengah dua pemain lawan. Begitu mau bergerak lari, tiba-tiba lutut saya sakit. Mungkin karena salah tumpuan.
INDOSPORT: Waktu cedera dalam waktu lama apa yang kamu pikirkan?
Antony: Sempat down juga waktu itu, karena takut juga ya gimana jadinya. Saya sempat berpikir mungkin bisa habis karier karena cedera waktu itu.
INDOSPORT: Waktu cedera ada yang sering kasih semangat untuk sembuh?
Antony: Waktu itu saya terus dikasih semangat sama Yandi Sofyan. Dia yang paling banyak semangatin saya.
INDOSPORT: Kamu kembali masuk Timnas dan di plot sebagai striker. Ada kendala yang dihadapi?
Antony: Saya baru bergabung, jadi belum bisa paham dengan yang lain. Rasanya mungkin masih belum klop dengan teman-teman yang lain. Kalau untuk posisi striker tidak masalah sih. Waktu di Uruguay dulu saya sering di plot sebagai striker. jadi sudah pernah belajar.
INDOSPORT: Nanti kamu kemungkinan akan berhadapan dengan lawan yang posturnya lebih tinggi. Punya cara mengatasinya?
Antony: Kalau begitu sudah biasa sih. Waktu di Uruguay saya juga sering dapat lawan yang tinggi. Apalagi di sana permainannya cenderung keras. Kadang kita mau balik badan saja rasanya sulit.
INDOSPORT: Kalau untuk kekompakan di luar lapangan bagaimana?
Antony: Kami semua hubungannya baik-baik. Karena teman-teman lama semua isinya di sini. Jadi santai saja antara satu dengan yang lain.
INDOSPORT: Sebelum memutuskan ke Barito Putera, adakah tawaran dari klub lain?
Antony: Sebelumnya ada juga tawaran dari Semen Padang, karena pelatih fisik waktu saya di Timnas U-16 dulu pindah ke sana.
INDOSPORT: Punya gambaran mengenai skuad Barito Putera musim ini?
Antony: Persaingan dalam tim cukup bagus, antara yang senior dan junior sangat ketat. Pelatih juga selalu memberi kesempatan kepada pemain muda.
INDOSPORT: Hubungan antara pemain junior dan senior bagaimana?
Antony: Kami beruntung punya senior yang baik di sana mereka mau bantu kita yang junior. Kedua pelatih juga sangat baik kepada yang junior, kami diberi dorongan terus untuk maju. Kekeluargaan dalam tim bagus kok.
INDOSPORT: Target yang ingin dicapai bersama Barito Putera?
Antony: Kalo dari manajemen kan minta ke pemain bisa jadi juara. Tapi kalo dari saya pribadi maunya saya mau bisa banyak main terus dulu saja sih.