Pemain yang dimaksud Carragher adalah sosok seorang El Hadji Ousseynou Diouf, mantan striker Timnas Senegal berusia 34 tahun yang kini terdampar di Liga Primer Malaysia bersama Sabah FC.
Sang legenda hidup The Reds mengabdikan segenap kariernya di Liverpool sepanjang 1996-2013, bermain di 508 laga dan mencetak 4 gol, sedangkan Diouf hanya 3 tahun memperkuat Liverpool (2002-2005), tampil 55 kali dan hanya mengoleksi 3 gol.
Performa gemilang Diouf bersama timnasnya di Piala Dunia 2002 membuat pelatih The Reds saat itu, Gerard Houllier, merekrutnya yang ternyata bukanlah sebuah transfer yang sukses.
Carragher dengan gamblang berujar bahwa jika ditanya siapa pemain Liverpool terburuk menurutnya, maka jawabannya haruslah Diouf.
"Saya senang saat akhirnya bisa bermain melawannya karena saya bisa menendangya (menjegalnya), karena anda tentunya tidak bisa mentackle rekan sendiri," tandas Carragher.
Selepas dari Liverpool, Diouf memang bermain di 3 klub Inggris lainnya yaitu Bolton Wanderers, Sunderland dan Blackburn Rovers (2005-2011) yang juga berakhir buruk karena ia hanya berhasil mencetak total 25 gol dari 188 laga, capaian yang sangat rendah untuk seorang penyerang.
Sayangnya Carragher tidak mengungkapkan secara detail mengapa penilaiannya terhadap Diouf bisa hingga sebegitu buruknya, tetapi kemungkinan besar itu terkait sederet panjang insiden kontroversial yang dilakukan oleh Diouf, termasuk melakukan ludahan di satu laganya bersama Liverpool.
Berikut foto-foto saat Carragher berseteru dengan Diouf hingga dua kali di laga yang sama, yaitu Liverpool kontra Bolton 2006 silam, yang membuat keduanya sampai harus dipisahkan oleh pemain lain dan wasit:
.jpg?w=460&h=447)