Para Pesepakbola Berstatus Late Bloomer yang Sukses
Seorang Didier Drogba ternyata baru menandatangani kontrak profesional perdananya, yakni dengan klub Prancis, Le Mans, saat usianya sudah menginjak 21 tahun pada 1998 silam, karier telatnya itu pun punya catatan tersendiri.
Pelatih Le Mans saat itu, Marc Westerloppe, menngeluarkan pernyataan mengejutkan yaitu bahwa Drogba butuh waktu cukup lama, yakni empat tahun, untuk memperkuat staminanya agar ia kuat untuk menjalani porsi latihan harian level atlet profesional serta tampil reguler tiap minggu.
Jika dilihat lebih jauh kebelakang, permasalahan domestik rumit yang mendera keluarga besar Drogba membuatnya tak pernah menggeluti dunia akademi sepakbola dan ia pun baru memulai latihan tingkat pro saat usianya sudah dewasa.
Akan tetapi Drogba pantang menyerah dan tak pernah putus asa, ia giat berlatih hingga akhirnya direkrut oleh klub yang lebih besar, yaitu Marseille pada 2003 lalu, hanya setahun di klub itu dan mencetak 19 gol dari 35 laga di musim 2003/04, ia langsung hijrah ke hingar-bingar Liga Primer Inggris guna bergabung dengan Chelsea.
Di bawah asuhan seorang Jose Mourinho, Drogba menjelma jadi salah satu striker top Eropa bersama the Blues, ia total mencetak 100 gol dari 226 laga sepanjang 2004-2012 di Premier League, serta meraih total 12 trofi; yakni Liga Primer Inggris (musim 2004/05, 2005/06 dan 2009/10), Piala FA (2006/07, 2008/09, 2009/10 dan 2011/12), Piala Liga Inggris (2004/05 dan 2006/07), Liga Champions (2011/12), dan Community Shield (2005 dan 2009).
Setelah melanglang buana membela dua klub berbeda Shanghai Shenhua (2012/13) dan Galatasaray (2013/14), Drogba kembali ke London di musim ini dan ikut membantu Chelsea meraih trofi Piala Liga Inggris 2014/15, koleksi trofinya bersama the Blues kemungkinan bertambah jadi 14 jika diakhir musim gelar juara Liga Primer Inggris diraih.