Wacana pencalonan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 terasa menjadi hambar, mengingat untuk bersaing di level Asia Tenggara saja timnas Garuda semakin jauh tenggelam. Artinya Indonesia belum memiliki kualitas untuk tampil di ajang sekaliber Piala Dunia.
Baca Informasi Terkini Copa America 2015 di sini.
Hal ini bukan tanpa alasan, di balik kekompakan negara tetangga untuk terus menggenjot pembinaan olahraga sepakbola, di Indonesia pembenahan malah melangkah mundur. Indonesia malah sibuk konflik antara Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Wajib Baca
4 Bek Incaran Manchester United Musim Panas Ini
6 Faktor Ramos dan De Gea Kian Dekat Bertukar Klub
5 Kegelisahan Ronaldo di Real Madrid Saat Ini
6 Pemain Terbaik yang Pernah Dihadapi Lionel Messi
4 Kasus Pengaturan Skor di Indonesia
Konflik antara PSSI dan Kemenpora berujung pada sanksi FIFA, dan berdampak pada pencoretan sejumlah aktivitas Timnas Indonesia di sejumlah event Internasional. Termasuk kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala AFF kelompok umur.
Lalu apa solusi jangka panjang stakeholder dan perangkat organisasi untuk perbaikan prestasi Indonesia? Apakah pembinaan usia muda bisa memulihkan keadaan prestasi di balik sanksi minimal dua tahun ke depan?
Berikut INDOSPORT menyajikan komentar 4 pelatih yang berkiprah di Indonesia perihal sepakbola usia dini di Tanah Air:
Baca Juga
Liga Indonesia | Liga Primer | Liga Champions | Bundesliga
La Liga | Serie A | Selebrita | Komunitas | Transfer Pemain