Sepakbola dan taruhan mempunyai hubungan yang sangat erat. Kedua elemen ini sudah sangat sulit untuk dipisahkan di era sepakbola modern ini. Bahkan sudah bukan hal yang asing lagi jika kita melihat perusahaan-perusahaan judi di dunia menjadi sponsor utama klub.
Bahkan meskipun di Indonesia hal tersebut terkesan asing atau ilegal, hal tersebut tidak mengurangi minat pecinta sepakbola untuk untuk bertaruh di pasar taruhan. Dan yang mengejutkan lagi pasar taruhan terbesar terletak di Asia. Kawasan yang sebagian besar daerahnya tidak melegalkan praktik perjudian.
Menurut Declan Hill, seorang penyidik yang mengkhususkan dirinya menyelidiki masalah pengaturan skor olahraga dan juga pengarang buku The Fix: Soccer and Organized Crime, kasus-kasus pengaturan skor sangat terkait dengan pasar taruhan ilegal, terutama di Asia, sebagai pusat judi ilegal di dunia.
Dalam investigasinya, Hill menemukan fakta bahwa kekuatan besar judi sepakbola di dunia justru berasal dari Asia. Jika dipersempit, area pusat berada di sekitar Asia Tenggara dan Republik Rakyat Tiongkok. Secara khusus, dia menyebut kota-kota seperti Kuala Lumpur, Hong Kong, Beijing, Bangkok, Singapura, dan bahkan Jakarta sebagai pusat perjudian sepakbola.
Menurut Hill, kekuatan mafia sepakbola di Asia Tenggara tidak main-main. Dia menyebut jangkauan mereka bukan hanya di wilayahnya. Bandar judi sepakbola Asia disebut Hill sudah mampu menembus Eropa. Puncaknya adalah klaim yang dilontarkannya bahwa kekuatan judi Asia Tenggara telah sanggup mengatur perhelatan sekelas Piala Dunia 2010 dan nominal uang yang dikeluarkan untuk itu tidaklah terhingga.
Dan di lain tempat pasar taruhan resmi di Las Vegas, Amerika Serikat, Amerika Utara (yang terletak di Kosta Rika, dan Karibia), serta pasar judi resmi Inggris dan Australia, hanya membentuk sebagian dari total perputaran uang judi olahraga di dunia yaitu 30%.
Sisa perputaran uang judi terletak di Asia dan kebanyakan pasar taruhan tidak memiliki izin. Pasar-pasar taruhan tersebut dikelola oleh sindikasi judi dari Tiongkok. Karena bentuknya yang ilegal, sulit untuk memperkirakan jumlah yang akurat dari total pasar taruhan.
Seorang pejabat senior di Asosasi Lotere Dunia, sebuah organisasi yang menaungi perusahaan judi legal mengklaim bahwa jumlah putaran uang judi ilegal mencapai hingga USD90 miliar dengan kebanyakan pasar judi beredar di Asia.
Besarnya perputaran uang ini membuat bandar judi berusaha untuk mengatur hasil pertandingan, bukan hanya saja yang terletak di Asia namun juga di seluruh dunia.
Para pengatur skor lalu menyebar ke Eropa, Amerika Latin, Afrika, Amerika Utara dan Australia yang membentuk sindikasi dengan jaringan penjahat di negara masing-masing.
Kombinasi ini menjadi perpaduan sempurna. Para pengatur skor dari Asia mendapatkan akses kepada pemain dan tim di seluruh dunia, sementara para penjahat lokal memiliki akses ke pasar taruhan Asia yang memiliki putaran uang yang luar biasa.
Dengan cara inilah mereka bisa mengatur skor pertandingan di sekitar 60 negara di dunia, mulai dari pertandingan di kompetisi untuk pemain muda hingga ke tingkat Liga Champions.