Sriwijaya FC bisa di bilang klub termuda di Indonesia namun memiliki segudang prestasi. Keberhasilan Provinsi Sumatera Selatan menjadi tuan rumah PON XIV pada tahun 2004 menjadi awal dari sejarah tim yang bermarkas di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.
Semua berawal ketika fasilitas dan arena PON XIV yang mubazir jika tidak dimanfaatkan. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengambil inisiatif untuk membeli klub sepakbola agar Stadion Gelora Sriwijaya yang dibangun dengan dana miliaran rupiah tak sia-sia.
Kebetulan saat itu sepakbola Sumatera Selatan tidak mempunyai gaung dipentas sepakbola nasional, sehingga pembelian klub menjadi opsi untuk menujukkan keganasan Sumatera Selatan dipentas sepakbola nasional.
Hingga akhirnya pada tanggal 23 Oktober 2004 ditandangani nota kesepahaman (MoU) antara Muhammad Zein, pemilik Persijatim Solo FC, dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang diwakili langsung oleh Gubernur yang saat itu menjabat, yaitu Syahrial Oesman mengenai take over (pembelian) klub Persijatim oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
Prestasi yang digapai Sriwijaya FC tidaklah instant. Semuanya diraih dari bawah dan kerja keras semua elemen yang mendukung kelangsungan Sriwijaya FC. Sejak tahun 2004 Sriwijaya FC harus berjuang dari bawah dimana pada saat itu nama Sriwijaya FC tidaklah dikenal banyak orang, karena klub ini masih tergolong klub baru.
Pada tahun 2005 pun Sriwijaya FC harus berjuang dari zona degradasi , perjuangan Sriwijaya FC akhirnya tercapai dengan berhasil selamat dari zona degradasi dengan perolehan peringkat di akhir Klasemen, Peringkat 9 Wilayah Barat Liga Indonesia.
Pada tahun 2006, Sriwijaya FC juga masih terhitung klub papan tengah yang berjuang mempertahankan posisi di klasemen papan tengah, dan pencapaian itu di akhiri dengan perolehan klasemen diperingkat 6 Wilayah Barat Liga Indonesia.
Namun seiring berjalan nya waktu manajemen Sriwijaya FC pada waktu itu terus belajar dari kesalahan dan berbenah diri. Untuk menjadi sebuah klub sepakbola yang lebih baik dan profesional dari sebelumnya.
Hingga akhirnya perjuangan Sriwijaya FC mencapai hasil, dimana pada tahun 2007 Sriwijaya FC menciptakan sejarah baru di Indonesia, menjadi klub pertama yang meraih double winner dengan berhasil menjuarai Liga Indonesia 2007 dan Juara Coppa Indonesia 2007.
Prestasi fenomenal yang dicapai Sriwijaya FC mengangkat nama Sriwijaya FC hingga menjadi salah satu klub besar di indonesia.
Kehadiran Sriwijaya FC sebagai salah satu klub raksasa di Indonesia membuat semarak liga Indonesia menjadi semakin berwarna dan tidak lagi menjadi sebuah liga yang mononton yang hanya dikuasai oleh segelintir klub saja.
Pencapaian Sriwijaya FC tidak hanya sampai di situ, pretasi demi prestasi terus di capai oleh Sriwijaya FC. Di tahun berikutnya 2008 Sriwijaya FC kembali meraih gelar Coppa Indonesia untuk kedua kalinya secara berturut-turut. Dan prestasi ini membuat Sriwijaya FC semakin mantap dicap sebagai salah satu klub besar di Indonesia.
Bahkan di tahun 2009/2010 Sriwijaya FC kembali meraih gelar Piala Indonesia 2009/2010, yang berarti Sriwijaya FC telah berhasil meraih treble winner Piala indonesia (Juara Piala Indonesia tiga kali berturut-turut).
Dan membuat nama Sriwijaya FC menjadi satu-satunya klub di indonesia yang masuk ke rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai klub yang berhasil menjuarai Piala indonesia tiga kali berturut-turut.
Hal ini membuat Sejarah Sriwijaya FC semakin harum dengan terus menerus mewakili nama indonesia bermain di kancah sepak bola Asia di mulai dari tahun 2008/2009 Sriwijaya FC berhak mewakili nama Indonesia dengan mengikuti Liga Champions Asia.
Begitu pula pada tahun 2009/2010, sebagai juara Piala Indonesia Sriwijaya FC kembali mewakili nama indonesia di Asia dengan mengikuti play-off (kualifikasi) Liga Champions Asia namun pada waktu itu Sriwijaya FC harus kandas di tangan klub Singapura, SAFF sehingga membuat Sriwijaya FC harus puas hanya mengikuti Piala AFC 2009 saja.
Hingga 2010 Sriwijaya FC tetap mewakili indonesia di Liga Champions Asia. Sebagai Juara Piala Indonesia 2010 maka pada tahun 2011 Sriwijaya FC kembali mengikuti play off (kualifikasi) Liga Champions Asia 2011.
Pada tahun 2012 Sriwijaya berhasil mengulang sejarah sebagai double winner dengan menjuarai Liga Super Indonesia dan Juara Perang Bintang 2012.
Selain itu, dipenghujung 2012, Sriwijaya FC juga berhasil menjuarai turnamen pramusim Inter Island Cup 2012. Namun sayang prestasi yang telah dicapai Sriwijaya FC tidak berhasil mendapat tiket menuju Liga Champion Indonesia karena adanya dualisme dalam tubuh PSSI yang tak kunjung menemukan titik terang.
Dan baru-baru ini, peran Sriwijaya saat Piala Presiden 2015 patut mendapat apresiasi meski takluk oleh Persib di laga final.
Selamat ulang tahun Elang Andalas!
Trophy Gelar Juara Sriwijaya FC :
1. Indonesia Super League 2007
2. Indonesia Super League 2012
3. Piala Indonesia 2008
4. Piala Indonesia 2009
5. Piala Indonesia 2010
6. Inter Island Cup 2010
7. Inter Island Cup 2012
8. Community Shields 2010
9. Perang Bintang 2012
10. ISL U-21 2013