Kasus protitusi dan human trafficking sedang ramai dibicarakan. Di Jakarta, publik menunggu-nunggu aksi nyata pihak pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk menggusur kawasan prostitusi Kalijodo sedangkan dari ranah olahraga internasional, kasus Adam Johnson jadi sorotan bersama.
Prostitusi dan human trafficking memang jadi pertautan yang sulit terpisahkan. Keduanya saling membutuhkan, ada simbiosis mutualisme di keduanya.
Tentu saja hal ini jadi sorotan bersama dari banyak pihak, tak terkecuali dari pesepakbola. Salah satunya eks pemain liga Inggris yang berasal dari Sierra Leone, Alhassan Bangura.
Seperti dilansir sputniknews.com, Bangura yang merupakan eks pemain Watford dan Coventry City itu mengkisahkan bagaiamana aksi human trafficking merenggut banyak masa depan anak-anak di benua Afrika.
Alhassan Bangura bermain untuk Watford pada 2005-2009.
Bangura bahkan berani mengungkap bahwa dirinya saat masih berusia 14 tahun merupakan korban dari human trafficking untuk nantinya dijadikan budak seks pria penyuka sesama jenis (homoseks).
Al Bangura (kanan) saat berduel dengan penyerang Man United, Wayne Rooney (kiri)
"Saat itu, ayah saya menolak cita-cita saya untuk jadi pesepakbola. Saya kabur dari rumah. Sampai akhirnya saya bertemu dengan seorang pria asal Prancis di Guinea. Ia berjanji manis akan kabulkan cita-cita saya namun nyatanya tidak seperti itu. Saya masuk ke dalam perdagangan seks pria penyuka sesama jenis," kata Bangura seperti dilansir BBC.
Dikisahkan oleh Bangura, dari Guinea ia dibawa ke Prancis. Ia ditempatkan disebuah bangunan, "Tiba-tiba saya melihat tiga orang datang dan mencoba memperkosa saya," kata Bangura.
Butuh waktu lama untuk Bangura agar bisa lepas dari jerat penjahat seksual tersebut. Ia pada akhirnya bisa kabur dan mendapat suaka di Inggris. Pada 2005, ia mendapat kontrak dari klub Watford.
Kini Bangura bermain untuk klub amatir liga Inggris, St Albans City. Selain aktif bermain sepakbola, Bangura juga aktif untuk menyoroti banyak kasus human trafficking yang terjadi di negaranya.
"Saya pikir masih banyak anak-anak yang rentan jadi korban di Afrika. Mereka harus kita lindungi. Cita-cita dan mimpi mereka untuk bermain di Eropa di manfaatkan oleh para penjahat seksual," kata Bangura.
Data dari salah satu NGO di Afrika menyebutkan bahwa ada 15ribu remaja dan anak-anak asal benua Afrika yang jadi korban human trafficking dan jalani hari-hari mereka sebagai budak seks.