Nasir berpendapat bahwa pembinaan pemain muda merupakan hal wajib yang harus diperhatikan sebuah tim jika ingin maju dan berkembang.
Persija Jakarta pun sangat menyadari pentingnya hal tersebut, namun gejolak internal membuat pembinaan timnya tersendat dan gagal selama beberapa kurun waktu terakhir.
"Kita punya yayasan Persija Muda yang mana di situ pemain-pemain usia 12-21 tahun dibina . Itu semua dibiayai oleh Persija. Berhubung adanya konflik politik Persija gagal total," ungkapnya kepada INDOSPORT.
Para pemain Persija U-21 saat mengalahkan Warior 68 dalam ajang Liga Sepakbola RAP.
Kendati demikian, Nasir tetap optimis kedepannya Persija akan mampu membentuk bibit muda unggul yang bisa berbicara banyak di persepakbolaan nasional.
"Tujuan pembinaan ini jelas agar di kemudian hari muncul pemain-pemain muda yang nantinya akan membatu tim seniornya. Kita boleh berkaca kepada tim lain. Sebut saja Juan Revi dari Arema," jelasnya.
Untuk merealisasikan target tersebut, Nasir menyebut bahwa Persija telah memiliki sejumlah program berjangka.
“Kita akan terus melakukan pembinaan jangka panjang sesuai dengan program-program yang telah dicanangkan,” tandasnya.