Final Piala Dunia 1974: Evolusi Johan Cruyff dan Total Football
Sekali lagi, meski Belanda gagal meraih gelar Piala Dunia 1974 usai kalah tipis 1-2 atas Jerman Barat di laga final, tim asuhan Rinus Michels tetap dianggap sebagai sang juara tanpa mahkota serta Johan Cruyff tampil sebagai bintang utama yang bersinar.
Sejak laga final melawan Jerman Barat tersebut, Cruyff bersama Total Football terus menancapkan pengaruhanya di pentas sepakbola dunia.
Sebagai individu, Cruyff memberikan dampak yang sangat besar bagi sepakbola. Tanpa mengutarakan pujian yang bersifat hiperbola, sepertinya tidak ada seorang pun pemain yang memiliki dampak yang lebih besar dalam permainan sepakbola modern yang pernah dimainkan Cruyff.
Seperti banyak yang mencatat bahwa sangat jarang memiliki pemain hebat yang kelak juga menjadi seorang manajer yang hebat. Sangat jarang melihat seorang pemain yang memiliki pengaruh sangat besar dalam jangka waktu yang panjang sampai ke era sepakbola modern.
Hal yang langka memang, bahkan jauh sebelum sampai ke partai final Piala Dunia 1974, Cruyff sudah diakui secara universal sebagai salah satu bakat tersbesar di dunia sepakbola. Cruyff berhasil memenangkan Piala Eropa bersama Ajax Amsterdam (1971, 1972, 1973) dan kemudian pada tahun 1974 Cruyff dianugerahi Ballon d'Or untuk ketiga kalinya dalam 4 tahun.
Belanda dan Johan Cruyff di laga final Piala Dunia 1974 memiliki dampak yang luar biasa. Mereka menyuguhkan gaya permainan yang memukau dunia. Kecepatan, agresi, passing, gerakan, inovasi dan teknik luar biasa yang dikemas dengan apik dalam filosofi Total Football.
Dan Cruyff tampil sebagai jenderal, pemimpin, nafas, ide, darah sampai jantung permainan timnas Belanda kala itu.