Diancam Dibunuh, Cruyff Gagal Ikut Belanda di Piala Dunia 1978

Minggu, 27 Maret 2016 06:55 WIB
Editor: Fandy Hutari
 Copyright:

Fans Belanda mengecam Johan Cruyff. Tak adanya legenda sepakbola Ajax dan Barcelona itu dituding menjadi kegagalan Belanda mengangkat trofi. Banyak yang menduga, aksi Cruyff menolak ikut tim nasional Belanda di Piala Dunia 1978 adalah wujud protes terhadap junta militer Argentina Jorge Rafael Videla yang berkuasa saat itu.

Videla adalah Presiden Argentina (1976-1981). Ia meraih kekuasaan setelah kudeta atas Isabel Martinez de Peron. Pemerintahannya disebut-sebut sebagai era paling kejam dalam sejarah Argentina.

Pada 2008, Cruyff mengungkapkan alasannya tak ikut bergabung dengan Belanda di Piala Dunia 1978. Beberapa bulan sebelum turnamen dihelat, keluarganya menjadi sasaran upaya pembunuhan. Istri, Danny Coster, dan 3 anaknya diikat dan ditodong dengan senjata, saat 7 orang tak dikenal memasuki rumahnya di Barcelona, Spanyol.Karena peristiwa itu, ia memutuskan untuk tak ikut Belanda ke Piala Dunia 1978.

"Anda harus tahu, saya punya alasan di akhir karier saya sebagai pemain. saya tak tahu apakah Anda tahu, ada orang masuk ke rumah kami dan menodongkan senapan ke kepala saya, lalu mengikat saya, istri, dan anak-anak kami," kata Cruyff saat diwawancarai Catalunya Radio seperti dilansir dari Irish Mirror.

Cruyff berhasil meloloskan diri. Dan, upaya pembunuhan itu berhasil digagalkan pihak berwajib.

"Anak-anak pergi ke sekolah didampingi oleh polisi. Polisi menjaga rumah kami. Selama tiga atau empat bulan saya ke pertandingan bersama pengawal," kata dia.

Cruyff menyebutkan, peristiwa itu mengubah seluruh sudut pandangnya terhadap banyak hal. Dalam hidup, ada saat-saat nilai yang paling berharga.

"Itu adalah saat saya untuk meninggalkan sepakbola dan tak bisa bermain di Piala Dunia setelahnya," kata Cruyff.

Argentina menundukan Belanda di final 3-1, yang digelar di Estadio Monumental, Buenos Aires, Argentina, pada 28 Juni 1978. Gol Belanda dicetak Nanninga pada menit 82. Sedangkan gol Argentina dicetak Mario Kempes di menit 38 dan 105, serta Bertoni di menit 116.

Rumor yang beredar, diktator Videla sengaja mengatur timnas Argentina untuk menang. Saat pengalungan medali, Belanda memutuskan untuk tak ikut seremonial itu.

Cruyff adalah pemain legendaris yang pernah memperoleh Ballon d'Or sebanyak 3 kali. Filosofi sepakbola Ajax dan Barcelona yang bisa kita nikmati saat ini adalah warisan Cruyff. Trik sepakbolanya melewati lawan, yang disebut "Cruyff Turn" juga bisa kita lihat hingga kini.

Sebagai pemain, Cruyff terkenal paling produktif bagi timnas Belanda. Saat menjadi pelatih Barcelona, ia berhasil membawa Barca memenangkan 4 kali (1991-1994) gelar La Liga dan trofi Liga Champions pada 1992. Cruyff meninggal dunia Kamis (24/03/16) lalu akibat kanker paru-paru.

144